Senin, 22 September 2014

Ini Kenapa Jokowi Harus Hentikan JSS dan MP3EI

Ekonom Faisal Basri meminta presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak melanjutkan mega proyek MP3EI serta rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). Proyek-proyek tersebut hanya sebagai proyek sesat yang tidak berguna.
"Itu MP3EI cuma kumpulin proyek jadi satu kemudian bagi bagi proyek besar. Tidak ada MP3EI semua proyek juga tetap jalan. Rekomendasi pemerintah mendatang jangan lanjutkan proyek sesat itu," ucap Faisal di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Senin (22/9/2014).
Faisal menyebut proyek MP3EI sama sekali tidak menyentuh dan memberdayakan masyarakat Indonesia. Proyek ini juga tidak menyentuh para petani sehingga tidak berguna untuk diteruskan.
"Proyek sesat MP3EI ini wajib dibatalin. Proyek besar engga urusi petani, masyarakat. Tidak memberdayakan rakyat. Kita kan punya RPJMN. MP3EI ini puncak sesat pikir."
Sama halnya dengan MP3EI, Jembatan Selat Sunda (JSS) juga disebut proyek sesat. Proyek ini menyalahi kodrat Indonesia sebagai negara maritim. "JSS bertentangan dengan kemaritiman. Proyek buat Indonesia tidak tertolong dan hanya melanggengkan darat. Idealnya kita berdayakan laut. Tapi Jokowi secara tidak langsung sudah membatalkan dengan konsep tol laut itu," katanya.
Faisal menyebut, proyek JSS hanya diinginkan dua orang di Indonesia yaitu SBY dan Hatta Rajasa. Namun demikian, Faisal tidak menyebut alasan kedua orang tersebut getol membangun jembatan yang menghubungkan pulau Sumatera dan Jawa tersebut.
"Kalau jadi dibangun kita akan impor gila gilaan, ekspor engga ada. Semua dari China proyek Rp 200 triliun, besi, baja. Jebol nilai tukar kita. Tommy Winata tidak antusias lagi. Yang antusias SBY dan Hatta Rajasa," ungkapnya.  [merdeka]

1 komentar:

  1. Mencermati apa yang disampaikan pak Faisal di atas saya sebagai rakyat desa pelosok banget, mengusulkan untuk menjadi menteri yang mengurusi hal2 di atas mungkin menteri perekonomian ya. tks

    BalasHapus