Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mendatangi Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota, Jakarta. Andi datang bersama beberapa pakar, salah satunya adalah Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar.
"Sudah diserahkan, 5 opsi itu sekarang tinggal tergantung Pak Jokowi-JK akan memberikan arahan lebih lanjut apa. Apakah nanti akan dipanggil lagi atau sudah cukup buat Pak Jokowi untuk jadi bahan pertimbangan bagi mereka untuk menentukan struktur kabinet ke depan yang diinginkan," kata Andi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Andi memaparkan beberapa dari 5 opsi yang sudah disampaikan ke Jokowi yakni opsi 34 kementerian, 24 kementerian dan 20 kementerian.
"Yang selama ini disampaikan ke media jadi ada opsi 34 yang sesuai dengan pemerintahan SBY, ada juga 24 dengan nomenklatur baru yang sesuai dengan keinginan Jokowi-JK sampai opsi paling akhir itu 20 kementerian yang disampaikan oleh teman-teman Walhi," papar Andi.
Andi mengatakan, dalam meramu opsi-opsi tersebut, dirinya dibantu oleh beberapa pakar dari universitas dan lembaga terkemuka di Indonesia.
"Kami tidak hanya tim yang bekerja, tapi juga masukan dari tim Universitas Andalas, Universitas Airlangga, UGM, LIPPI, Komnas Perempuan, Relawan memberi masukan, Walhi dan Komnas HAM beri masukan soal kriteria HAM untuk itu," imbuh Andi.
Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin menambahkan, dirinya bersama beberapa pakar yang lain diundang Andi untuk menemui Jokowi hari ini.
"Kami diundang mas Andi untuk bertemu pak Jokowi. Detailnya sama mas Andi," imbuh Zainal. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar