Presiden Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang berafiliasi ke Partai Gerindra, Said Iqbal, menolak
rencana Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) menaikkan harga bahan bakar minyak.
Alasannya, kebijakan tersebut makin membebani rakyat kecil.
“Harusnya mengambil kebijakan yang lebih kreatif untuk menekan defisit
anggaran belanja,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (29/8/2014).
Menurut Iqbal, kenaikan harga BBM 20-40 persen akan menurunkan daya beli
buruh sebesar 50 persen.
Iqbal mengancam mengerahkan buruh turun ke jalan jika Jokowi-JK
menaikkan harga BBM. “Kami akan mogok nasional yang diikuti 2 juta
buruh,” Iqbal mengklaim.
Dia mengatakan banyak cara menekan defisit. Misalnya, dengan menghemat
anggaran kementerian yang tak perlu, seperti menggelar seminar di hotel
mewah, atau mengganti bahan bakar pembangkit listrik PLN dari solar ke
batu bara maupun gas. “Subsidi BBM ke PLN juga seharusnya dicabut,”
ujarnya.
Cara lain, kata Iqbal, merevisi kontrak harga jual gas Tangguh ke Cina
menjadi harga internasional. Iqbal beranggapan revisi tersebut dapat
menambah kas negara. “Saatnya pemerintahan baru membuktikan janji
kampanyenya yang pro-rakyat, bukan pro-neoliberal,” kata dia.
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, menyatakan timnya
telah menyiapkan langkah untuk menyiasati beban fiskal anggaran belanja.
Langkah-langkah itu di antaranya penguatan penerimaan negara melalui
sistem pajak elektronik, menyusun penghematan anggaran pada aspek
belanja modal, dan melakukan efisiensi di sektor produksi dan distribusi
minyak.
Hasto enggan menyebutkan cara penerapannya. "Belum
bisa dipublikasikan, masih dalam proses pengkajian," kata Hasto di
kantor Tim Transisi, Jumat (29/8/2014).
Sebelumnya Menteri
Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung berdalih tidak dinaikkannya
harga BBM adalah karena tahun sebelumnya pemerintah telah menaikkan
harga dari Rp 4.500 ke Rp 6.500 per liter. Pemerintah juga beralasan
telah menaikan tarif dasar listrik dan berencana menaikkan harga gas
elpiji 12 kilogram. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar