Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri memastikan partainya takkan
asal-asalan dalam mendukung setiap kebijakan Jokowi Widodo-Jusuf Kalla
(Jokowi-JK), walau pasangan itu dilahirkan dan dimenangkannya di
Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu.
Seperti dalam konteks isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),
Megawati menegaskan bahwa sikap partai itu dalam mendorong Jokowi-JK
mencari solusi lain sebelum menaikkan harga BBM sudah sangat jelas.
Megawati mengatakan bahwa pihaknya masih tetap konsekuen meminta agar sebisanya harga BBM tak dinaikkan.
"Kalau masih bisa untuk ditahan kenaikan BBM itu, perlu didiskusikan.
Tapi, realitanya ini defisit. Yang namanya Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negera (APBN), itu defisit," kata Megawati di Jakarta, Jumat
(29/8).
"Kami berkalkulasi. Jangan kami dianggap sepertinya tidak konsekuen, tidak begitu."
Dia melanjutkan bahwa seharusnya pemerintahan saat ini yang
seharusnya mengetahui apa yang harus dilakukan di tengah kondisi
dimaksud.
Pada kesempatan itu, Megawati juga menegaskan bahwa saat berada di
luar pemerintahan 10 tahun terakhir, ketika rejim hendak menaikkan harga
BBM, selalu mengajukan permintaan yang sama. Yakni opsi kenaikan harga
BBM harus menjadi opsi terakhir. Hal senada juga akan diajukan apabila
Jokowi-JK berencana menaikkan harga BBM. [beritasatu]
Siapa penasehat ekonomi PDIP? Kok begonya diatur?
BalasHapusSudah bertahun-tahun kemajuan ekonomi negara dihambat oleh subsidi BBM. Sudah bertahun-tahun rakyat Indonesia didorong untuk mengkonsumsi di luar batas kemampuan.
Jaman dahulu rakyat dikasih BBM subsidi karena Indonesia adalah negara pengekspor minyak. Sudah saatnya menyuluh rakyat bahwa Indonesia sekarang sudah jadi negara pengimpor dan bukan pengekspor minyak. Sudah saatnya mendidik bangsa untuk berhenti berfoya-foya pada saat negara terbelenggu hutang.
Walaupun pemerintah harus giat menghemat dan berupaya meningkatkan pendapatan; tetap saja para pemimpin wajib mendidik bangsa untuk bertanggungjawab membayar apa yang mereka pakai.