Presiden terpilih periode 2014 Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah
Transisi. Lembaga pemikir atau think thank ini bertujuan untuk
mempersiapkan pemerintahan yang akan dipimpin olehnya.
"Kantor
ini kita mulai sekarang karena kita harus mempersiapkan semua. Di depan
kita sampaikan, tetap menghormati proses Mahkamah Konstitusi. Tugasnya
mempersiapkan hal-hal strategis berkaitan dengan APBN 2015 dan juga
berhubungan dengan pemerintah sekarang," jelasnya di Rumah Transisi, Jl
Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Dia
mengungkapkan, salah satu tugas tim ini adalah memperinci visi misi yang
disampaikan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla selama kampanye dan debat
presiden. Kemudian dari sana maka, mereka akan mempersiapkan arsitektur
kabinet yang menjadi akan membantu kerja Jokowi selama lima tahun ke
depan.
"Mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan
di bawah presiden nanti, berkaitan dengan arsitektur kabinet. Selain itu
menjabarkan lebih rinci visi dan misi presiden dalam rangka kebijakan
presiden nantinya," jelas Jokowi.
"Nantinya mempersiapkan agar
program-program yang bisa dilaksanakan dipercepat. Misalnya Kartu
Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Sehingga bisa segera
diberikan kepada masyarakat," tambahnya.
Kenalkan Tim Transisi pada Awak Media
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengenalkan siapa-siapa saja yang berada dalam Tim Transisi. Jokowi mengatakan tim ini dipimpin oleh seorang kepala staf yaitu Rini Mariani Soemarno.
Dalam tim yang dipimpin oleh mantan menteri perindustrian ini terdapat empat orang deputi yang mewakili beberapa bidang. Keempat deputi tersebut adalah, Hasto Kristiyanto , Anies Baswedan , Akbar Faizal dan Andi Widjajanto.
"Kantor ini dipimpin oleh kepala staf di sebelah saya, Ibu Rini Soemarno. Dibantu empat deputi, Hasto, Anies, Akbar dan Andi," jelas Jokowi usai peresmian Rumah Transisi di Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Sebelumnya, Jokowi meresmikan Rumah Transisi yang berada di Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat. Jokowi mengatakan, tujuan pembentukan rumah untuk mempersiapkan pemerintahan selanjutnya yang akan dipimpin olehnya.
"Kantor ini kita mulai sekarang karena kita harus mempersiapkan semua. Di depan kita sampaikan, tetap menghormati proses Mahkamah Konstitusi. Tugasnya mempersiapkan hal-hal strategis berkaitan dengan APBN 2015 dan juga berhubungan dengan pemerintah sekarang," jelasnya di Rumah Transisi, Senin (4/8/2014).
Rahasiakan Tim Pemburu Menteri
Berbeda
dengan Tim Transisi yang diungkapkan identitas kepala dan empat deputi,
untuk tim yang mencari calon menteri sengaja dirahasiakan. Ini
dilakukan karena Jokowi khawatir akan direcoki oleh pihak luar.
"(Head
Hunter) Bagian dari ini, tapi enggak bisa saya buka semua dong, nanti
ada intervensi," kata Jokowi usai peresmian Rumah Transisi di Jalan
Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Dalam
Tim Transisi, mantan Menteri Perindustrian Rini Mariani Soemarno didapuk
menjadi kepala staf. Dalam tim terdapat empat orang deputi yakni Hasto
Kristiyanto, Anies Baswedan, Akbar Faizal dan Andi Widjajanto.
Jokowi
mengatakan, tujuan pembentukan tim untuk mempersiapkan pemerintahan
yang akan dipimpin olehnya. "Tugasnya mempersiapkan hal-hal strategis
berkaitan dengan APBN 2015 dan juga berhubungan dengan pemerintah
sekarang," katanya di Rumah Transisi, Senin (4/8/2014).
Dia
mengungkapkan, salah satu tugas tim ini adalah memperinci visi misi yang
disampaikan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla selama kampanye dan debat
presiden. Kemudian dari sana maka, mereka akan mempersiapkan arsitektur
kabinet yang akan membantu kerja Jokowi selama lima tahun ke depan.
"Mempersiapkan
hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan di bawah presiden nanti,
berkaitan dengan arsitektur kabinet. Selain itu menjabarkan lebih rinci
visi dan misi presiden dalam rangka kebijakan presiden nantinya," ujar
Jokowi.
Tak Jamin Anggota Tim Transisi Masuk Kabinet
Jokowi memiliki hak preogratif untuk menentukan siapa saja orang yang masuk dalam kabinet pemerinahannya. Jokowi mengatakan, anggota tim transisi tidak dijamin masuk dalam kabinet.
"Tidak identik langsung masuk kabinet. Misalnya deputi pertanian jadi menteri pertanian, tidak. Tapi bahas mengenai itu iya," ujarnya usai meresmikan kantor transisi, Senin (4/8/2014).
Kepala Staf Kantor Transisi, Rini Mariani Soewandi mengatakan, saat ini ia dan tim masih menggodok susunan kabinet. Tim transisi, menurut dia, bertugas menyiapkan sumber daya. Keputusan akhir tetap berada di tangan Jokowi.
"Kami menyiapkan nama-nama yang memiliki potensi dan talenta," ujar mantan menteri perindustrian dan perdagangan tersebut.
Menurut Rini, tidak ada target kapan susuan kabinet harus rampung. Ia hanya mengatakan, semua tugas pokok tim harus selesai akhir September.
Sebab, ruang lingkup kerja tim transisi tak hanya menggodok kabinet saja. Tetapi juga mempersiapkan program-program ke depan.
"Program-program tadi sudah ada pokja petani, pokja nelayan, pokja pedesaan, pokja infrastruktur, semua program harus selesai akhir September," kata dia.
Tanggapan SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait pembentukan
tim transisi peralihan pemerintahan yang dibentuk presiden Jokowi. Menurut SBY, transisi merupakan budaya yang
baik dan diperlukan demi keberlangsungan pemerintahan.
"Ide pengalihan
kekuasaan dari presiden lama ke presiden baru, pemerintahan lama ke
pemerintahan baru merupakan salah satu ide saya," kata SBY.
SBYn menyampaikan hal tersebut saat memberikan pengantar Rapat
Terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (4/8/2014).
Turut hadir dalam rapat antara lain Wakil Presiden Boediono, Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri
Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Jaksa
Agung Basrief Arief, Panglima Tentara Nasional Indonesia Moeldoko dan
Kepala Kepolisian RI Sutarman.
Namun demikian, SBY meminta agar transisi dibahas setelah
putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ihwal perselisihan hasil pemungutan
suara pemilihan umum yang diajukan oleh tim pasangan capres dan
cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Timing-nya, sabar dulu sampai
MK menetapkan siapa presiden dan wakil presiden terpilih. Setelah itu,
saya akan proaktif berkomunikasi dengan presiden Jokowi. Dengan
demikian, transisinya berjalan bagus."
Selain itu, Presiden menjelaskan, pemerintahan di bawah pimpinannya
masih memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. SBY
kembali menegaskan, setelah MK menetapkan presiden dan wapres terpilih,
komunikasi akan dilakukannya. Juga antara tim pemerintahan sekarang
dengan tim pemerintahan mendatang.
"Yang jelas, itu (transisi)
diperlukan," kata SBY. [merdeka,republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar