Senin, 04 Agustus 2014

Jokowi Resmikan Rumah Transisi

Presiden terpilih periode 2014 Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Transisi. Lembaga pemikir atau think thank ini bertujuan untuk mempersiapkan pemerintahan yang akan dipimpin olehnya.
"Kantor ini kita mulai sekarang karena kita harus mempersiapkan semua. Di depan kita sampaikan, tetap menghormati proses Mahkamah Konstitusi. Tugasnya mempersiapkan hal-hal strategis berkaitan dengan APBN 2015 dan juga berhubungan dengan pemerintah sekarang," jelasnya di Rumah Transisi, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Dia mengungkapkan, salah satu tugas tim ini adalah memperinci visi misi yang disampaikan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla selama kampanye dan debat presiden. Kemudian dari sana maka, mereka akan mempersiapkan arsitektur kabinet yang menjadi akan membantu kerja Jokowi selama lima tahun ke depan.
"Mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan di bawah presiden nanti, berkaitan dengan arsitektur kabinet. Selain itu menjabarkan lebih rinci visi dan misi presiden dalam rangka kebijakan presiden nantinya," jelas Jokowi.
"Nantinya mempersiapkan agar program-program yang bisa dilaksanakan dipercepat. Misalnya Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Sehingga bisa segera diberikan kepada masyarakat," tambahnya.

Kenalkan Tim Transisi pada Awak Media
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengenalkan siapa-siapa saja yang berada dalam Tim Transisi. Jokowi mengatakan tim ini dipimpin oleh seorang kepala staf yaitu Rini Mariani Soemarno.
Dalam tim yang dipimpin oleh mantan menteri perindustrian ini terdapat empat orang deputi yang mewakili beberapa bidang. Keempat deputi tersebut adalah, Hasto Kristiyanto , Anies Baswedan , Akbar Faizal dan Andi Widjajanto.
"Kantor ini dipimpin oleh kepala staf di sebelah saya, Ibu Rini Soemarno. Dibantu empat deputi, Hasto, Anies, Akbar dan Andi," jelas Jokowi usai peresmian Rumah Transisi di Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Sebelumnya, Jokowi meresmikan Rumah Transisi yang berada di Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat. Jokowi mengatakan, tujuan pembentukan rumah untuk mempersiapkan pemerintahan selanjutnya yang akan dipimpin olehnya.
"Kantor ini kita mulai sekarang karena kita harus mempersiapkan semua. Di depan kita sampaikan, tetap menghormati proses Mahkamah Konstitusi. Tugasnya mempersiapkan hal-hal strategis berkaitan dengan APBN 2015 dan juga berhubungan dengan pemerintah sekarang," jelasnya di Rumah Transisi, Senin (4/8/2014).

Rahasiakan Tim Pemburu Menteri
Berbeda dengan Tim Transisi yang diungkapkan identitas kepala dan empat deputi, untuk tim yang mencari calon menteri sengaja dirahasiakan. Ini dilakukan karena Jokowi khawatir akan direcoki oleh pihak luar.
"(Head Hunter) Bagian dari ini, tapi enggak bisa saya buka semua dong, nanti ada intervensi," kata Jokowi usai peresmian Rumah Transisi di Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Dalam Tim Transisi, mantan Menteri Perindustrian Rini Mariani Soemarno didapuk menjadi kepala staf. Dalam tim terdapat empat orang deputi yakni Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, Akbar Faizal dan Andi Widjajanto.
Jokowi mengatakan, tujuan pembentukan tim untuk mempersiapkan pemerintahan yang akan dipimpin olehnya. "Tugasnya mempersiapkan hal-hal strategis berkaitan dengan APBN 2015 dan juga berhubungan dengan pemerintah sekarang," katanya di Rumah Transisi, Senin (4/8/2014).
Dia mengungkapkan, salah satu tugas tim ini adalah memperinci visi misi yang disampaikan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla selama kampanye dan debat presiden. Kemudian dari sana maka, mereka akan mempersiapkan arsitektur kabinet yang akan membantu kerja Jokowi selama lima tahun ke depan.
"Mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan di bawah presiden nanti, berkaitan dengan arsitektur kabinet. Selain itu menjabarkan lebih rinci visi dan misi presiden dalam rangka kebijakan presiden nantinya," ujar Jokowi.

Tak Jamin Anggota Tim Transisi Masuk Kabinet
Jokowi memiliki hak preogratif untuk menentukan siapa saja orang yang masuk dalam kabinet pemerinahannya. Jokowi mengatakan, anggota tim transisi tidak dijamin masuk dalam kabinet.
"Tidak identik langsung masuk kabinet. Misalnya deputi pertanian jadi menteri pertanian, tidak. Tapi bahas mengenai itu iya," ujarnya usai meresmikan kantor transisi, Senin (4/8/2014).
Kepala Staf Kantor Transisi, Rini Mariani Soewandi mengatakan, saat ini ia dan tim masih menggodok susunan kabinet. Tim transisi, menurut dia, bertugas menyiapkan sumber daya. Keputusan akhir tetap berada di tangan Jokowi.
"Kami menyiapkan nama-nama yang memiliki potensi dan talenta," ujar mantan menteri perindustrian dan perdagangan tersebut.
Menurut Rini, tidak ada target kapan susuan kabinet harus rampung. Ia hanya mengatakan, semua tugas pokok tim harus selesai akhir September.
Sebab, ruang lingkup kerja tim transisi tak hanya menggodok kabinet saja. Tetapi juga mempersiapkan program-program ke depan.
"Program-program tadi sudah ada pokja petani, pokja nelayan, pokja pedesaan, pokja infrastruktur, semua program harus selesai akhir September," kata dia.

Tanggapan SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait pembentukan tim transisi peralihan pemerintahan yang dibentuk presiden Jokowi.  Menurut SBY, transisi merupakan budaya yang baik dan diperlukan demi keberlangsungan pemerintahan.
"Ide pengalihan kekuasaan dari presiden lama ke presiden baru, pemerintahan lama ke pemerintahan baru merupakan salah satu ide saya," kata SBY.
SBYn menyampaikan hal tersebut saat memberikan pengantar Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (4/8/2014).  Turut hadir dalam rapat antara lain Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Jaksa Agung Basrief Arief, Panglima Tentara Nasional Indonesia Moeldoko dan Kepala Kepolisian RI Sutarman.
Namun demikian, SBY meminta agar transisi dibahas setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ihwal perselisihan hasil pemungutan suara pemilihan umum yang diajukan oleh tim pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Timing-nya, sabar dulu sampai MK menetapkan siapa presiden dan wakil presiden terpilih.  Setelah itu, saya akan proaktif berkomunikasi dengan presiden Jokowi.  Dengan demikian, transisinya berjalan bagus."
Selain itu, Presiden menjelaskan, pemerintahan di bawah pimpinannya masih memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.  SBY kembali menegaskan, setelah MK menetapkan presiden dan wapres terpilih, komunikasi akan dilakukannya. Juga antara tim pemerintahan sekarang dengan tim pemerintahan mendatang.
"Yang jelas, itu (transisi) diperlukan," kata SBY.   [merdeka,republika]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar