Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengeluarkan pernyataan
kontroversial soal hanya dirinya dan Megawati Soekarnoputri yang
memiliki 'boarding pass' untuk nyapres. Pernyataan itu ditafsirkan
sebagai bentuk kekhawatiran Ical terhadap Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta).
Menurut
Direktur Political Communications Institute Unversitas Mercu Buana Heri
Budianto, hal ini tentu dapat dengan mudah dibaca, sebab Ical khawatir
sekali jika Jokowi yang nanti diusung PDIP.
"Statement Ical bahwa
boarding pass capres hanya milik dia dan Mega sarat makna. Pertama
tentu itu terkait dengan strategi komunikasi yang dibangun Ical untuk
mengangkat Megawati selaku ketum PDIP yang sangat menentukan pencapresan
yang akan diusung PDIP," ujar Heri kepada detikcom, Kamis (6/3/2014)
"Makanya statetment itu untuk mengangkat Mega," lanjut dia.
Pesan
kedua, kata Heri, pernyataan Ical tersebut ingin melihat reaksi elite
PDIP terhadap statetment yang dikeluarkan. Nah, kalau sampai elite PDIP
terpancing bisa makin membuat rumit kondisi promega dan projo.
"Saya
sebenarnya tidak membaca statetment tersebut menyerang capres lain?
Maka menurut saya sebaiknya capres partai lain tidak memberi reaksi
terhadap soal ini. Ical tidak menyasarkan peluru politiknya ke Win-HT,
Prabowo atau lainnya," tuturnya.
Saat berkunjung ke redaksi
Trans TV di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (4/3), Ical
percaya diri memiliki eligibilitas untuk nyapres bersama Mega.
"Selain
popularitas dan elektabilitas, ada hal lain yang menentukan pencapresan
seseorang, yaitu eligibilitas, bahasa populernya boarding pass. Dan
yang punya boarding pass cuma dua, ARB dan Megawati Soekarnoputri," kata
Ical.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar