Sejak menjabat sebagai
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) kerap digadang-gadang sebagai calon
Presiden 2014. Kinerjanya sebagai Gubernur Jakarta dianggap layak
dijadikan bukti untuk menunjukkan kemampuannya memimpin Indonesia.
Namun,
tidak semua orang berpendapat demikian. Lembaga Survei Nasional (LSN)
memberikan bukti baru. Masyarakat Jakarta ternyata tidak merestui
rencana PDI-P untuk mencalonkan Jokowi sebagai capres 2014.
Kapabilitasnya
sebagai Gubernur DKI Jakarta dianggap belum teruji. Hal ini terkait
dengan banjir dan kemacetan di ibu kota yang belum teratasi.
Menurut
survei LSN pada masyarakat Jakarta, Megawati Soekarnoputri dianggap
lebih layak dicalonkan sebagai Presiden oleh partai berlambang banteng
moncong putih itu.
Hasilnya, 33,8 persen warga Jakarta menganggap
bahwa Megawati lebih layak dicalonkan sebagai Presiden untuk pemilu
2014. Ini karena 32,5 persen masyarakat Jakarta masih mengharapkan
Jokowi membuktikan kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga masa
jabatannya berakhir pada 2017.
"Mayoritas masyarakat DKI
mengaku kurang setuju wacana usung Jokowi, 71,2 persen mengaku kurang
setuju. Hanya 27,5 persen yang mengaku setuju. Dibandingkan Oktober 2013
merosot tajam. Saat itu, 2013, mereka yang setuju 53,8 persen," kata
peneliti LSN, Dipa Pradipta, saat merilis hasil survei di Hotel Atlet
Century, Jakarta, Minggu 9 Februari 2014.
Survei ini dilakukan
sejak 10-26 Januari 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara tatap muka berpedoman kuesioner terhadap 790 responden yang
tersebar di lima kotamadya Jakarta.
Populasi dari survei adalah
seluruh penduduk Jakarta yang berusia minimal 17 tahun atau mereka yang
belum 17 tahun, namun sudah menikah.
Dipa juga mengatakan,
menurut hasil survei yang dikerjakan lembaganya, kepuasan warga Jakarta
terhadap kinerja Jokowi di berbagai bidang terus menurun. Awal tahun
ini, sebanyak 47,5 persen responden mengaku puas dan 46,9 persen kurang
puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar