Banjir dan kemacetan parah yang terjadi di Jakarta membuat warga
Jakarta mulai meragukan kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membenahi masalah
ibukota.
Peneliti senior Lembaga Survei Nasional (LSN), Dipa
Pradipta, mengatakan kinerja Jokowi sebagai orang nomor satu di Jakarta
dalam kurun waktu 16 bulan belum menunjukkan sinyal yang jelas mau
dibawa kemana keadaan Jakarta.
"Keadaan sekarang lebih buruk
dibanding tahun lalu. Merosotnya kinerja Jokowi dalam berbagai bidang,
membuat persentase warga Jakarta yang puas akan kinerja Jokowi menurun
signifikan," kata Dipa di hotel Atlet Century, Minggu (9/2/2014).
"Banjir
dan macet parah membangunkan kesadaran sebagian warga Jakarta yang
setahun lebih dibuai popularitas Jokowi. Publik DKI mulai meragukan
Jokowi atasi masalah ibukota," cetusnya lagi.
Sedangkan penelitii
LSN lainnya, Gema Nusantara, mengungkapkan saat ini hanya 24,8 persen
saja warga Jakarta yang puas kinerja Jokowi menangani banjir. Kemudian
untuk masalah kemacetan, hanya 34,6 persen responden yang mengaku puas
kinerja Jokowi.
"Publik DKI mulai pesimis kemampuan Jokowi atasi
kemacetan ibukota. Publik DKI juga mulai ragu Jokowi mampu atasi masalah
banjir di ibukota," tandasnya.
Adapun survei yang dilakukan LSN
dilaksakan dari tanggal 10-26 Januari 2014. Survei dilakukan di lima
wilayah kotamadya DKI Jakarta. Responden dalam survei tersebut sebanyak
790 orang, berusia minimal 17 tahun atau kurang dari 17 tahun tetapi
sudah menikah.
Sampel diambil secara multistage random sampling,
dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka
dengan responden dengan berpedoman quesioner.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar