Minggu, 09 Februari 2014

Surva-surve LSN: 71,2 % Warga DKI Tolak Jokowi Nyapres

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memuncaki hampir semua survei capres saat ini. Namun, hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) mengatakan bahwa mayoritas warga DKI kurang setuju dengan pencapresan Jokowi di Pemilu 2014. Setuju dengan hasil survei ini?
"Mayoritas publik DKI atau 71,2 persen mengaku kurang setuju jika Jokowi maju sebagai capres pada Pemilu 2014. Dan hanya 27,5 persen saja yang menyatakan setuju Jokowi diusung sebagai capres 2014," ulas peneliti senior LSN Gema Nusantara saat jumpa pers di Century Park Hotel, Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2014).
Mengapa hal itu bisa terjadi? Gema menjelaskan, dari survei yang dilakukan LSN menunjukkan bahwa sebanyak 32,5 persen publik Jakarta menghendaki Jokowi membuktikan kinerjanya terlebih dahulu sebagai Gubernur DKI hingga masa jabatannya berakhir di 2017.
"18,7 persen (publik DKI) mengaku tidak setuju Jokowi nyapres di tahun 2014 karena beliau masih dibutuhkan untuk membenahi Jakarta," imbuhnya.
Sedangkan sebanyak 12,4 persen menilai Jokowi belum memiliki pengalaman kepemimpinan dalam skala nasional. Sebanyak 10,8 persen menganggap masih ada tokoh nasional lain yang lebih layak menjadi Presiden RI 2014-2019.
Survei ini dilaksanakan pada 10-24 Januari 2014 di 5 kota madya dan 1 kabupaten di DKI. Populasi dari survei ini adalah mereka yang berusia minimal 17 tahun dan yang belum 17 tahun tapi sudah menikah.
Jumlah responden keseluruhan adalah 790 orang yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara berjenjang (multistage random sampling). Margin of error. Sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden dengan berpedoman quesioner.
Sebagai gambaran saja dalam survei terakhir yang digelar Alvara Research Center, elektabilitas Jokowi mencapai 42,5%. Alvara menggelar survei di kalangan kelas menengah dengan mengambil sampel dari 12 kota besar di Indonesia termasuk Jakarta.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar