Hasil sigi Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan tingkat kepuasaan
warga Jakarta terhadap kinerja Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengalami
penurunan. Peneliti utama LSN, Dipa Pradipta, mengatakan warga DKI yang
menyatakan puas atas kinerja Jokowi saat ini
hanya sebesar 47,5 persen.
"Dibandingkan hasil survei kami pada
Oktober 2013, persentase warga DKI yang puas terhadap kinerja Jokowi
turun sangat signifikan," kata Dipa, di Hotel Atlet Century Park,
Senayan, Jakarta, Minggu (9/2/2014).
Menurut dia, pada
Oktober lalu, sebesar 68,3 persen warga DKI menyatakan puas dengan
kinerja bekas Wali Kota Solo itu. "Yang tidak puas hanya 25,4 persen,"
ujarnya. Adapun saat ini, Dipa melanjutkan, persentase warga yang
menyatakan tidak puas atas kinerja Jokowi sebagai gubernur ibu kota
mencapai 46,9 persen.
Dalam bidang kesehatan dan pendidikan,
sigi LSN menunjukkan tingkat kepuasan warga DKI selama lebih dari
setahun kepemimpinan Jokowi masih cukup tinggi, masing-masing 70,5
persen dan 69,2 persen. Namun angka kepuasan ini juga mengalami
penurunan dibandingkan Oktober tahun lalu, yang masing-masing sebesar
78,2 persen dan 78 persen.
Menurut Dipa, peningkatan persentase
ketidakpuasan publik terhadap kinerja Jokowi dan pasangannya, Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok), di kedua bidang ini disebabkan banyaknya
masalah dalam implementasi program Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar.
"Ini membuat publik semakin ragu akan keberhasilan dua program andalan
Jokowi-Ahok tersebut."
Penurunan tingkat kepuasan publik atas
kinerja Jokowi juga terjadi dalam masalah penertiban pedagang kaki lima
dan reformasi birokrasi. Sigi LSN menunjukkan persentase warga yang puas
atas kinerja Jokowi di dua masalah itu saat ini masing-masing sebesar
66,6 persen dan 60,9 persen. Pada Oktober lalu, persentase kepuasaan
publik adalah 77,4 persen dan 75 persen.
Adapun dalam
penanganan kemacetan lalu lintas dan penanganan banjir, tingkat kepuasan
publik atas kinerja Jokowi juga menurun. Saat ini, persentase tingkat
kepuasan warga masing-masing 34,6 persen dan 24,8 persen. Oktober lalu,
persentase keduanya masing-masing 52,7 persen dan 59,7 persen.
Menurut Dipa, masalah penanganan kemacetan dan banjir adalah yang paling
disorot warga DKI atas kinerja Jokowi. "Ini adalah masalah-masalah yang
secara realita dihadapi langsung oleh warga Jakarta," ujarnya. Warga
DKI, kata Dipa, mulai tampak pesimistis terhadap kemampuan Jokowi
mengatasi masalah kemacetan dan banjir.
Sigi LSN dilakukan pada
10-26 Januari 2014 di lima kotamadya dan satu kabupaten di Jakarta.
Populasi survei adalah seluruh penduduk DKI yang berusia minimal 17
tahun dan mereka yang belum 17 tahun tapi sudah menikah. Jumlah sampel
sebanyak 790 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel
secara rambang berjenjang.
LSN mengklaim margin of error survei
sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data
dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman
kuosioner dan dilakukan juga uji kualitas melalui telephone check
sebesar 10 persen dari total sampel. LSN juga mengklaim mendanai sendiri
pelaksanaan survei dan bukan pesanan pihak tertentu.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar