Kamis, 09 Januari 2014

Tjahjo Bantah Sinyalemen Jokowi Tentang Adanya Kader Internal PDIP Yang Cemburu

Wacana duet Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2014 menimbulkan gesekan di internal PDIP. Jokowi mengakui ada pihak-pihak di elite PDIP yang tak senang dengan kedekatannya dengan Mega.
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo membantah sedang terjadi kekisruhan diinternal karena kedekatan Mega dan Jokowi. Dia menegaskan, tak ada sebutan elite di partainya.
Tjahjo mengatakan, tak ada masalah dengan hubungan Mega dan Jokowi. Menurut dia, kedekatan keduanya wajar karena sesama kader partai.
"Tidak ada elite PDIP. Apa alasannya?" ujar Tjahjo kepada merdeka.com, Kamis (9/1/2014).
Dia menilai sah saja jika Mega dan Jokowi punya kedekatan. Apalagi, Jokowi saat ini menjabat sebagai gubernur DKI.
"Jokowi kader partai dan gubernur DKI, wajar kalau dekat, kemana-mana sering Ibu Mega didampingi Jokowi. Sah-sah saja tidak ada masalah," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, Kedekatan Jokowi dengan Megawati belakangan ini rupanya memunculkan bara dalam internal PDIP. Banyak elite PDIP tak senang jika Jokowi kerap bersama dengan Ketua Umum PDIP tersebut.
Karena itu, Jokowi akan mengurangi pertemuannya dengan Mega. Hal ini ia lakukan agar tidak terjadi gesekan di internal partai.
"Kalau kita (Jokowi dan Megawati) keseringan bertemu, akan ada yang berasa gimana gitu," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Namun Jokowi tidak mengungkapkan siapa yang dimaksud. Ia yakin, elite PDIP yang tidak senang dengan dirinya karena persoalan pencapresan.
"Kan banyak yang ngomong-ngomong, wah (kedekatan Jokowi dengan Megawati) mau siap-siap menggerakkan nih," ujarnya.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar