Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mungkin tidak mentereng jika dikaitkan dengan wancana
pencapresan. Namun hasil survei yang dilakukan oleh Pol-Tracking
menunjukkan tetap ada yang setuju pendamping Jokowi ini maju dalam bursa
capres/cawapres.
Dalam rilis yang digelar di Hotel Ibis Tamarin,
Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2014), potongan kue
responden yang setuju Ahok maju sebagai capres/cawapres mencapai 32
persen. Potongan kue 43,29 persen tidak setuju, sedangkan potongan
sisanya tidak tahu/tidak menjawab.
"Angka persetujuan ini
menunjukkan tingkat persetujuan publik (akseptabilitas) tokoh jika
meninggalkan jabatan DKI," tutur Direktur Eksekutif Pol-Tracking
Institute Hanta Yuda dalam acara itu.
Sedangkan untuk Joko Widodo (Jokowi),
seperti biasa, hasilnya masih memukau. Gubernur DKI Jakarta itu terus
digadang-gadang menyabet kursi Presiden 2014 dengan hasil survei 52
persen setuju dia maju sebagai capres/cawapres.
"Perkiraan cuaca
hari ini, sosok Jokowi masih mendominasi panggung Pilpres 2014.
Terlihat angka penerimaan publik (akseptabilitas) yang selalu mendekati
40 persen," tutur Hanta.
Survei juga menunjukkan sekitar 23
persen publik berpotensi lebih menyukai Cawapres bersuku Jawa. Meski
demikian, 63 persen pemilih tidak terpengaruh dengan latar belakang suku
Cawapres dan hanya 8 persen yang menginginkan Cawapres non-Jawa.
Survei
dilakukan pada 16-23 Desember 2013 dengan metode wawancara. Pengambilan
data dilakukan secara serentak dan nasional di 33 provinsi. Jumlah
sampel dalam survei ini adalah 1.200 responden.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar