Maju atau
tidaknya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden 2014
memengaruhi elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2014. Hal itu
diketahui berdasarkan hasil survei terakhir Pol-Tracking Institute.
Menurut hasil survei, Jokowi menjadi magnet untuk menarik dukungan PDI Perjuangan. Jika Jokowi nyapres, maka elektabilitas PDI-P berdasarkan versi Pol-Tracking Institute
(PTI) mencapai 30,78 persen. Di bawah PDI-P ada Partai Golkar (12,34 persen),
Partai Gerindra (6,51 persen), dan Partai Demokrat (4,67 persen).
"Partai lain dalam survei tersebut kurang berpeluang menembus PT (parliamentary threshold atauambang batas),"
kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda saat diskusi
Menakar Peta Politik 2014: Pengaruh Figur Terhadap Konfigurasi Politik
2014 di Jakarta, Minggu (26/1/2014).
Hanta menjelaskan, setidaknya ada empat partai yang terancam tak
lolos ambang batas parlemen sebesar 3,5 persen jika Jokowi maju pada
Pilpres 2014. Empat partai itu adalah PPP (3,42 persen), PKB (3,25
persen), Hanura (3,09 persen), dan Nasdem (3,09 persen).
Sebaliknya, jika Jokowi tak nyapres, maka setidaknya, menurut versi Pol-Tracking Institute,
ada tujuh parpol yang berpeluang lolos ke Parlemen. Namun, hal itu
menurunkan elektabilitas PDI-P menjadi 22,4 persen. Adapun elektabilitas
enam parpol lainnya akan naik, yaitu Partai Golkar (15,9 persen),
Partai Gerindra (8,6 persen), dan Partai Demokrat (7,9 persen), PKB (4,9
persen), PPP (4,5 persen), dan Partai Hanura (4,2 persen).
Parpol lain, versi survei Pol-Tracking Institute, tetap
tak lolos ambang batas, yakni PKS (3 persen), PAN (2,6 persen), Nasdem
(2,5 persen), PBB (0,25 persen), dan PKPI (0 persen).
Survei tersebut
disebut dilaksanakan pada 16-23 Desember 2013 terhadap 1.200 responden
di 33 provinsi. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.
Seperti diberitakan, PDI-P baru akan mengumumkan siapa
capres-cawapres yang akan diusung setelah pelaksanaan pemilu legislatif
yang digelar pada April 2014. Jokowi sendiri tak mau berkomentar
mengenai pencapresan, dan elektabilitasnya yang selalu teratas
berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar