Ketokohan Joko
Widodo (Jokowi) mampu meningkatkan tingkat keterpilihan (elektabilitas)
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan pimpinan Megawati
Soekarnoputri, kata politisi kader PDI perjuangan Charles Honoris.
"Kita bersyukur memiliki figur seperti Jokowi," ujarnya dalam
diskusi "Menakar Peta Politik 2014: Pengaruh Figur Terhadap Konfigurasi
Politik 2014" di Jakarta, Minggu (26/1/2014).
Charles mengatakan, popularitas ketokohan Jokowi hingga ke daerah
sehingga PDI Perjuangan tidak mengeluarkan ongkos politik yang besar
untuk meningkatkan elektabilitasnya.
Terkait kemungkinan PDI Perjuangan mengusung Jokowi sebagai calon
presiden 2014 - 2019, Charles menilai, Megawati sebagai tokoh negara yang
bijaksana sangat mengetahui keinginan masyarakat untuk menunjuk calon
presiden yang tepat.
Calon legislator DPR RI dari PDI Perjuangan daerah pemilihan
(Dapil) DKI Jakarta itu menyatakan, Megawati akan menentukan calon
presiden yang sesuai aspirasi masyarakat pada saat yang tepat.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda dalam forum
tersebut menuturkan, pihaknya telah mensurvei terhadap 1.200 responden
dengan tingkat tingkat kesalahan 2,83 persen pada tingkat kepercayaan
sebesar 95 persen menggunakan metode multi stage random sampling.
Berdasarkan elektabilitas, Hanta menggambarkan, hasil survei
menunjukkan Jokowi menduduki peringkat pertama dengan peraihan 37
persen, Prabowo (10,3 persen), Aburizal Bakrie (5,9 persen) dan Wiranto
(5,42 persen).
Jika Jokowi tidak mencalonkan diri sebagai capres, maka posisi
pertama diduduki Prabowo disusul Megawati (15,26 persen), Aburizal
Bakrie (13 persen) dan Wiranto (10 persen).
Hanta menambahkan, apabila skenario Jokowi menjadi capres, maka partai yang berpeluang lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold)
senilai 3,5 persen, yakni PDI Perjuangan mendapatkan peraihan suara
30,78 persen, Golkar (12,34 persen), Gerindra (6,51 persen), Demokrat
(4,67 persen).
Saat Jokowi tidak jadi calon presiden, maka maka tujuh partai akan lolos parliamentary threshold 3,5
persen, yaitu PDIP (18,8 persen), Golkar (15,8 persen), Gerindra (7
persen) dan Partai Demokrat (5 persen), sedangkan PPP, PKB dan Hanura
sebesar 4 persen, ujarnya menambahkan.
Sumber :
antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar