Jakarta lebih membutuhkan Joko Widodo (Jokowi), ketimbang dia nyapres. Karena masalah di Jakarta jauh lebih kompleks dari pada masalah Indonesia dan sesuai janji Jokowi membenahi
Jakarta, Jokowi selayaknya bertahan sampai akhir masa jabatannya.
"Jokowi lebih dibutuhkan Jakarta dengan masalah-masalahnya yang sangat
akut, yakni banjir dan macet. Kinerjanya satu tahun ini sudah sangat
terlihat, apalagi sampai lima tahun," kata Heri Budianto, pengamat
politik Universitas Mercubuana, di Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Menurut Heri, Jokowi bisa menjadikan Jakarta sebagai laboratorium untuk
mengasah kepemimpinannya. Kalau kemudian Jokowi mampu mewujudkan Jakarta
menjadi lebih baik lagi dalam waktu empat tahun ke depan, tentu rakyat
menginginkan Jokowi untuk maju menjadi presiden pada 2019.
Ketua DPP PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan, pihaknya tetap enggan
berkomentar tentang elektabilitas Jokowi pada bursa capres mendatang.
Itu sesuai dengan hasil dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI
Perjuangan yang memberikan ketentuan capres dan cawapres dari banteng
moncong putih adalah kewenangan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Menurut Aria, pembahasan tentang pencapresan Jokowi tak akan berdampak
baik kepada partai. Oleh karena itu, Aria menekankan kepada seluruh
pengurus partai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah mentaati
keputusan Rakernas.
"Hal ini akan berdampak buruk karena hanya akan menjadi polemik dan
tidak produktif bagi partai," kata dia. "Tapi kita tetap akan melihat
dinamika yang berkembang, siapapun yang dicalonkan tentu menjadi
keputusan partai."
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar