Beberapa hari belakangan, Jakarta mulai sering diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai angin kencang. Akibatnya beberapa titik wilayah di Jakarta mengalami genangan. Kondisi ini mengakibatkan timbulnya kemacetan arus lalu lintas.
Meskipun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah bekerja extra keras dengan kewenangannya yang sangat terbatas untuk menangani banjir, tetapi menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah mengatakan bahwa pokok masalah banjir sebenarnya karena kinerja Jokowi yang berantakan (amburadul).
Iberamsjah menilai Gubernur Jokowi tidak mampu melakukan tindakan nyata dalam hal penanganan banjir. Sehingga banjir di beberapa lokasi di Jakarta tidak juga berkurang. Ia pun menyebutkan jika setahun kinerja Jokowi menjabat gubernur DKI Jakarta, berantakan.
"Kinerja masih berantakan. Mengatur banjir dan kebersihan saja sampai petugas nggak digaji, gimana cara dia memerintahkan bawahannya," katanya saat dihubungi Rabu (30/10/2013).
Dia menyarankan agar Jokowi menyiapkan master plan yang jelas agar paham bagaimana mengatur Jakarta, termasuk mengatasi masalah banjir. Sebab, menurut Iberamsjah, Jokowi hanya meneruskan program lama dan tidak memiliki program baru untuk DKI.
Iberamjah menyebut, tindakan Jokowi masuk ke gorong-gorong tidak menimbulkan efek apa-apa, hanya makin meningkatkan elektabilitasnya. Begitu juga dengan kunjungan-kunjungan ke pintu-pintu air hanya mengecek tumpukan sampah, tetapi buktinya petugas pintu air Manggarai mengeluh belum digaji.
Sebelumnya Jokowi mengakui tidak bisa menargetkan persoalan banjir di Jakarta bisa terselesaikan. Alasannya, permasalahan tersebut harus dikerjakan bersama dengan Pemprov dan pemerintah pusat.
"Ini kan tersangkut beberapa provinsi dan pemerintah pusat, enggak bisa dong saya ngomong selesainya kapan. Kan yang mengerjakan tidak hanya kita," kata Jokowi.
Jokowi mengakui Pemprov DKI juga masih belum selesai melakukan penataan di kawasan atas guna mengantisipasi banjir rob yang terjadi akibat air laut pasang hingga menggenangi daratan.
"Pekerjaan besar-besar masih banyak sekali. Termasuk kedatangan banjir rob. Sekali lagi ini tidak hanya Jakarta, pemerintah lain dan pemerintah pusat bekerja bersama-sama," tandasnya.
Sumber :
inilah.com
...menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah mengatakan bahwa pokok masalah banjir sebenarnya karena kinerja Jokowi yang berantakan (amburadul).... nek jareku "banjir iku yo mergo udan"
BalasHapus