Kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta,
Joko Widodo (Jokowi), diyakini telah lama membidik kursi Presiden Republik
Indonesia. Walau tidak menyampaikannya secara jelas, tapi bahasa tubuh
dan komentar-komentar Jokowi soal presiden dianggap mampu menggambarkan
ambisinya menjadi pemimpin nasional.
Dalam sebuah diskusi yang
digelar Kompas-Lingkar Muda Indonesia (LMI) dengan tema "Pemimpin yang
Menyelesaikan Masalah", Ketua Forum Studi Kebudayaan FSRD Institut
Teknologi Bandung (ITB) Acep Iwan Saidi mengatakan,
hal ini terlihat
ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Saat
itu Jokowi menyampaikan tak memiliki keinginan dan merasa tak pantas
memimpin Jakarta. Kendati demikian, faktanya Jokowi akhirnya maju
didampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan berhasil memenangkan Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
"Waktu jadi Wali Kota
Solo, Jokowi bilang enggak mau karena hanya tukang kayu. Saya yakin,
sejak saat itu sasaran Jokowi adalah (kursi) presiden," kata Acep di
Bentara Budaya Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Menurut Acep, Jokowi
memiliki cara yang khas untuk memuluskan keinginan tersebut. Yang paling
monohok dan berbeda dengan tokoh lainnya adalah Jokowi mampu mengatakan
sesuatu dengan jelas dan tidak banyak berjanji.
Dengan kemampuan
itu, lanjut Acep, prestasi Jokowi di mata masyarakat menjadi meningkat.
Padahal, meski berhasil membuat sejumlah gebrakan selama memimpin Ibu
Kota, tapi hal itu belum dapat dijadikan ukuran bahwa Jokowi mampu
menghadapi permasalahan nasional dan menghadapi dunia internasional.
"Bahasanya menutup prestasinya (yang belum teruji)," ujar Acep.
Seperti
diketahui, nama Jokowi terus meroket dan digadang-gadang sebagai tokoh
paling berpotensi memenangkan Pemilihan Umum Presiden tahun depan. Akan
tetapi, kuatnya dukungan publik pada Jokowi tidak lantas membuat PDI-P mengusungnya menjadi calon presiden.
Dalam Rapat
Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P yang digelar di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara (6-8 September 2013),
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri
memberi sejumlah sinyal dan berulang kali mengeluarkan pujian untuk
Jokowi saat dirinya menyampaikan pidato politik.
Hasil Rakernas
memutuskan, keputusan calon presiden PDI-P diserahkan kepada
Ketua Umum dan akan ditetapkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan
dinamika politik nasional, kesiapan jajaran internal, dan kepentingan
ideologis partai. Siapa Cawapres Pilihan Joko?
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar