Rabu, 11 September 2013

Mengapa Puan?

Sampai dengan berakhirnya Rakernas ke-3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada hari Minggu (8/9/2013), belum ada pernyataan resmi PDI-P untuk mengusung calon presiden pada Pilpres 2014 yang akan datang. Meskipun demikian tanda-tanda bahwa PDI-P akan mengusung Joko Widodo sebagai capres PDI-P 2014 sulit untuk dipungkiri lagi. Beberapa alasan kuat yang memastikan bahwa Jokowi akan diusung sebagai capres PDI-P 2014 telah gamblang terpapar.
Pertama, Jokowi diminta membaca kutipan pernyataan Soekarno tahun 1966 yang berjudul "Dedication Of Life" dan Megawati menilai Jokowi mendapatkan getaran atas pembacaan tersebut. Meskipun apa akhir pernyataannya Megawati mengatakan "Ojo kesusu ..", tetapi hal ini hanyalah sebagai pemanis pembicaraan saja dan tidak mempunyai tafsiran bahwa Jokowi belum tentu diusung sebagai calon presiden pada Pilpres 2014.Kedua, Megawati menyebut beberapa kali nama Jokowi sebagai kader yang dipersiapkan untuk meneruskan perjuangan partai. Meskipun Megawati juga menyebutkan beberapa kader lain yang berprestasi, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa Jokowilah yang paling digarisbawahi.
Ketiga, Megawati dalam berbagai kesempatan memperlihatkan kedekatan dan kepercayaannya kepada Jokowi. Hal ini terlihat nyata ketika Megawati dan Jokowi hampir selalu bersama-sama baik ketika hadir maupun meninggalkan acara Rakernas bahkan sampai dengan acara makan siang bersama
Dalam hal pencapresan, Jokowi tidak pernah sekalipun menyatakan menolak untuk menjadi Capres 2014, yang sering Jokowi katakan hanyalah pernyataan-pernyataan seperti "Nggak Mikir ... Nggak Mikir ... Nggak Mikir ..." atau "Masalah Jakarta saya jawab, kalau masalah politik tanya ke ibu ketua umum" atau "Ngeruk sungai masih banyak masalah ... ngelebarin sungai masih banyak masalah ...koq ngurus siap siep ... siap siep ... siap siep ... " atau "Kalau, misalnya,seandainya ... ngomong koq seringkali misalnya misalnya, kalau kalau"
Dilain pihak, Megawati belum pernah sekalipun mengatakan "PDI-P tidak akan mengusung Jokowi sebagai Capres 2014" yang dikatakan Megawati hanyalah "Tidak akan pernah ada Capres PDI-P, jika PDI-P tidak lolos Presidential Threshold".
Semua itu memastikan, bahwa PDI-P tak akan pernah mengajukan calon presiden selain Jokowi. Meskipun belum diumumkan dan juga tidak ditentukan kapan Capres PDI-P akan dideklarasikan, tetapi pencapresan Jokowi dipastikan akan akan terjadi. Pemasangan target pemenangan Pemilu Legeslatif yang tinggi (27%) oleh PDI-P pada Rakernas ke-3, bisa dipastikan bahwa PDI-P tidak hanya akan mencalonkan presiden saja, tetapi lebih jauh dari itu, PDI-P berencana mengusung Capres dan Cawapres dalam satu kesatuan paket pada Pilpres 2014 yang akan datang.  Jika masalah Capres PDI-P dipastikan jatuh ke tangan Jokowi, lalu siapakan sosok yang akan dipasangkan PDI-P untuk mendampingi Jokowi dalam pemerintahannya? PDI-P adalah partai yang sangat menjunjung tinggi loyalitas, kader-kader yang berjiwa oportunis disingkirkan satu persatu, itulah sebabnya mengapa PDI-P dalam Pilkada Jawa Tengah mengusung Ganjar Pranowo, bukan Rustriningsih yang  banyak dianggap pantas menggantikan Bibit Waluyo.
Sebaliknya, orang orang yang loyal, mendapat perlakuan yang pantas di PDI-P, sebut saja Kwik Kian Gie yang dulu pernah menentang dalam pemerintahan Megawati, tetap datang di Rakernas ke-3 PDI-P bahkan tetap menggunakan jas kebesaran PDI-P, begitu juga Panda Nababan yang terlilit masalah hukum beberapa waktu yang lalu juga tetap datang dalam Rakernas ke-3 PDI-P.
PDI-P menghormati loyalitas dan jasa para kader pendahulu dan mengesampingkan kesalah masa lalu yang pernah dilakukan kader. Sebaliknya PDI-P akan membuang kader jika terindikasi tidak loyal tanpa memperdulikan prestasi kader yang bersangkutan. Inilah PDI-P, sebuah partai yang sangat menjunjung tinggi loyalitas dan selalu memberi perhargaan pada kader pendahulu mereka. Inilah implementasi "JAS MERAH", inilah sebab mengapa PDI-P menghormati Soekarno dan Megawati sebagai mata rantai tertinggi dalam denyut nadi PDI-P, bukan seperti yang dikatakan banyak orang bahwa PDI-P ini adalah partai trah Soekarno. Kata "trah Soekarno" sesungguhnya dibuat oleh lawan politik PDI-P (juga para pengamat yang berseberangan dengan PDI-P) untuk mengebiri kedahsyatan PDI-P di awal-awal reformasi 199 yang lalu.
Tahun 2014 yang akan datang adalah pembuktian bahwa PDI-P bukanlah partai trah Soekarno. Soekarno ada di denyut nadi PDI-P, karena jasa! Megawati ada di denyut nadi PDI-P karena jasa! Dikemudian hari Jokowi ada di denyut nadi PDI-P karena jasa, bukan karena trah Soekarno!
Oleh karena inilah, jika PDI-P lolos Presidential Threshold, Jokowi akan menggandeng Puan Maharani sebagai Cawapres pada Pilpres 2014. Pemilihan Puan, bukanlah karena Puan trah Soekarno, tetapi itulah penghargaan seorang kader terhadap jasa pendahulunya. Dari kalangan internal PDI-P sendiri, dipastikan akan mendukung langkah Jokowi ini.
Pemilihan Puan, juga akan menjadi sasaran Capres pesaing Jokowi dalam Pilpres 2014, karena lawan politik akan memasang isu tentang "ketidakmapuan" Puan, yang sebenarnya sulit dibuktikan karena mulai usia dini Puan sudah berkecimpung dalam dunia politik [/Pro].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar