Tak ada yang bisa dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam
menghadapi peraturan pemerintah pusat yang berbenturan dengan
kebijakannya. Mau atau tidak, dia harus mengikuti mekanisme yang ada,
tentunya dengan cara-cara yang kreatif.
Soal program mengatasi
kemacetan yang ingin dilakukan Jokowi misalnya. Menurut pengamat
kebijakan publik Agus Pambagyo, kebijakan pemerintah pusat mendukung
keberadaan mobil murah harus disikapi kreatif oleh orang nomor satu di
Jakarta itu. Ibarat ditutup di pintu yang satu, Jokowi harus mencari
pintu yang lain.
"Niat Jokowi membatasi kendaraan bagus. Tapi
kalau tak didukung pusat, memang sulit berjalan. Sebaiknya dia
laksanakan saja menyediakan angkutan umum murah," kata Agus Pambagyo, Rabu (11/9/2013).
"Jangan membatasi kendaraan karena dia akan terbentur dengan industri, dan Jokowi tidak mungkin menang," kata Agus Pambagyo.
Agus
yakin Jokowi memiliki kebijakan alternatif
lain untuk mengatasi benturan kebjakannya dengan pemerintah pusat itu.
Jadi, Jokowi tak perlu curhat pusing ke media masa lantaran kebijakannya
terbentur peraturan.
"Kalau angkutan umum baik, lancar, murah,
pasti otomatis, penjualan kendaraan itu turun. Terlebih lagi (mobil
pribadi) dipajaki tinggi, jangan khawatir," lanjut Agus Pambagyo.
Demikian
pula soal pembebasan lahan yang terbentur Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pembebasan Lahan untuk Kepentingan Umum. Menurut Agus,
tidak mungkin Jokowi mendobrak aturan tersebut. Yang harus dilakukan
Jokowi adalah tetap berpikir positif dan tak perlu bertindak seolah
pusat mengganjal kebijakannya.
"Itulah birokrasi. Jika semua pihak berniat demi kebaikan publik, pasti tidak akan lama," kata Agus Pambagyo.
Agus
pun menyarankan, jika ingin program Jokowi lekas terlaksana tanpa
terbentur aturan pemerintah pusat, maka Jokowi harus ada di pusat.
Dengan kata lain, harus Jokowi yang duduk di kursi presiden agar dapat
melakukan intervensi terhadap aturan yang berbenturan.
"Kalau
dia (Jokowi) mau cepat, dari sudut publik menyenangkan, tapi kan tidak
bisa. Atau Jokowi jadi presiden RI dulu, baru bisa," kata Agus Pambagyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar