Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berhati-hati dalam menyuntikkan modal
ke sejumlah BUMD. Oleh sebab itu, ia memastikan kesiapan semua aspek di
manajemen BUMD itu. Salah satu BUMD yang diperiksa adalah Bank DKI.
"Kita mau nyuntik dana. Saya harus ngerti kondisi dalamnya dong. Saya tanya detail sekali," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Bak
interogasi, lanjut Jokowi, ia menanyakan beberapa hal yang mampu
menggambarkan kesiapan Bank DKI menerima suntikan modal dari Pemerintah.
Provinsi DKI Jakarta, yakni laporan aset, dana dari pihak ketiga, sumber
daya manusia di manajemennya, dan struktur organisasi pada Bank DKI.
"Menganggarkan
dalam APBD untuk suntikan penyertaan modal harus sangat hati-hati
sehingga perlu saya panggil," kata Jokowi.
Secara
umum, Jokowi mengaku Bank DKI telah siap menerima kucuran modal dari
pemerintah untuk pengembangan bisnisnya. Meski demikian, Jokowi belum
bisa memastikan berapa jumlah modal yang akan disuntikkan kepada Bank
DKI.
Beredar kabar, suntikan modal untuk Bank DKI mencapai Rp 1
triliun. Jokowi pun mengaku jumlahnya akan lebih besar dari kabar itu.
"Kalau
bisa lebih besar, biar segera meloncat. Jangan sampai gagal ekspansi.
Dulu kita problem di sini saat ekspansi ke syariah, gagal karena
tergesa-gesa," kata Jokowi.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar