Rabu, 28 Agustus 2013

Sama dengan Jokowi, Risma Selalu Naik Pesawat Kelas Ekonomi

Selain Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), ada pemimpin daerah yang juga patut diacungi jempol. Dia adalah Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Bedanya, bila Jokowi gencar diberitakan, Tri Rismaharini cukup minim pemberitaan. Namun, baik Jokowi maupun Risma memiliki kesamaan-kesamaan yang patut diteladani.
Salah satu yang patut dicontoh adalah sikap mereka yang selalu sederhana dan tidak boros. Dalam hal naik pesawat saat melakukan kunjungan kerja ke luar daerah, Jokowi dan Risma bisa dikatakan selalu menggunakan pesawat kelas ekonomi.
"Saya selalu pakai pakai pesawat ekonomi. Saya pernah sekali naik kelas bisnis, karena saat itu terpaksa. Silakan dicek," kata perempuan berusia 52 tahun yang sering disapa Bu Risma ini.
Bu Risma menceritakan hal ini saat bertemu para pemimpin redaksi di rumah dinas Walikota Surabaya, Minggu (25/8/2013) malam lalu. Di acara silaturahmi ini, Risma membeberkan tentang berbagai hal yang ia lakukan selama tiga tahun menjabat walikota Surabaya.
Keberanian dan ketegasan Risma memimpin Surabaya membuat kagum para pemimpin redaksi. Bahkan saat Risma menyudahi pemaparan, para pemimpin redaksi spontan berdiri dan memberikan aplaus panjang.
Salah satu yang dikagumi adalah sikap Bu Risma yang tampil apa adanya dan sederhana. Efisiensi selalu menjadi prinsip Risma.
Selain selalu naik pesawat kelas ekonomi, Risma juga selalu naik mobil bareng-bareng ketika kunjungan ke luar daerah. "Saya dari bandara menuju tempat acara ya satu mobil berlima. Tidak mau saya satu mobil sendiri, sementara staf lain di mobil yang berbeda," ujar dia.
Dengan teladan yang Risma lakukan, dirinya bisa menghemat anggaran transportasi perjalanan dinas para pegawai Pemkot. "Sebelum saya, dulu menghabiskan Rp 14 miliar. Sekarang, kami bisa menghemat banyak, karena biaya transportasi perjalanan dinas hanya Rp 7 miliar," kata arsitek lulus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini.
Risma sangat sadar dengan pentingnya efisiensi anggaran. Karena itu, semua hal terkait dengan anggaran dan pencairan uangnya, Pemkot Surabaya sudah menggunakan sistem elektronik. Dengan serba sistem elektronik, maka kebocoran anggaran bisa diminimalkan.
Sebetulnya untuk membangun Kota Surabaya, Risma membutuhkan dana yang banyak. Namun dengan dana yang terbatas, Risma telah menyulap kota Surabaya lebih bersih, lebih indah, lebih tertib, dan lebih aman. Bila dibandingkan dengan dana APBD Jakarta, APBD Surabaya jauh lebih sedikit.
"Kota Surabaya itu luasnya sepertiga luas DKI Jakarta. Tapi dananya hanya seperdua belasnya," ujar Risma yang sempat menjadi nominator walikota terbaik sedunia itu.
Risma juga berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di era walikota sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Surabaya sekitar 5 persen, kini di era Risma, pertumbuhan ekonominya sekitar 7 persen.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar