Permasalahan yang terjadi di DKI Jakarta sangat kompleks dan rawan
berujung ke meja hukum. Untuk mencari masukan soal permasalah ini,
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menemui ahli hukum dan tata negara Yusril Ihza
Mahendra. Apa kata Yusril seputar masalah waduk, PKL, dan Bank DKI?
"Terdapat
tanah yang ada di ujung Jalan Thamrin, di sebelah Hotel Sari Pan
Pasific sampai menteri ESDM dan itu tembus sampai ke Jl Sabang, tanah
besar sekali. Tanah statusnya milik Pemda DKI dan sekarang dijadikan
modal Bank DKI," tutur Yusril Ihza
Mahendra soal permasalah Bank DKI.
Hal
tersebut dikatakannya usai melepas kepulangan Jokowi dari kediamannya,
Jl Karang Asem Utara No. 32, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2013).
Yusril Ihza
Mahendra mengatakan permasalahan muncul karena tanah yang berstatus milik Bank
DKI tidak bisa dimanfaatkan. Bank DKI selalu kalah di pengadilan karena
bermasalah dengan pembeliannya.
"Konon perusahaan yang lama itu
sudah diakuisisi dengan perusahaan lain, karena itu Bank DKI selalu
kalah, bahkan sampai MA," tutur Yusril Ihza
Mahendra.
Yusril Ihza
Mahendra mengatakan akan
membantu Jokowi menyelesaikan masalah Bank DKI. Kelak jika sengketa
lahan sudah rampung, Yusril meminta pemprov DKI memanfaatkannya untuk
keperluan umum.
"Sebaiknya kita duduk bareng dan secara bersama
mencari jalan keluarnya, dan pemerintah DKI dapat memanfaatkan tanah
itu, menyerap tenaga kerja, dapat pajak, dan bisnis dapat berjalan. Yang
paling penting adalah negosiasi dan niat baik sebenarnya," ujarnya.
Di
sisi lain Yusril dan Jokowi juga membicarakan masalah penertiban pedagang
kaki lima (PKL) dan parkir waduk pluit, sudahkah sesuai dengan aturan
hukum. Yusril mengatakan Jokowi tidak perlu resah akan masalah hukum,
karena yang paling penting adalah rakyat kecil merasa terayomi, dan
kepentingan mereka terpenuhi.
"Sebenarnya menyelesaikan
masalah-masalah seperti itu kan tidak sepenuhnya pakai hukum, pastinya
pemerintah DKI menyelesaikan masalah ini dengan baik, dan Pak Jokowi
sudah sangat baik. Kalau pakai hukum, orang kecil itu kalah semua, yang
terpenting kebijaksanaan dari pimpinan," tutup Yusril Ihza
Mahendra.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar