Di hadapan peserta seminar di UII Yogyakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
menceritakan pengalaman lucu dan sedikit ironis saat menjadi wali kota
Solo. Karena disampaikan dengan gaya bercanda, mahasiswa bukannya
bersimpati, tapi malah tertawa dan bertepuk tangan.
Jokowi yang
hadir bersama mantan Ketua MK Mahfud MD dan mantan Ketum PP Muhammadiyah
Syafii Maarif, mengawali ceritanya dengan masa-masa awal menjadi wali
kota Solo. Setelah 23 tahun mengurusi kayu atau mebel, akhirnya ia
terpilih menjadi wali kota.
"Jadi wali kota itu kecelakaan. Saya
waktu itu tidak siap," kata Jokowi disambut tepuk tangan ratusan
mahasiswa peserta seminar kebangsaan "Memimpin dengan Hati" di
Auditorium UII, Jl Kaliurang KM 14 Sleman, Jumat (28/6/2013).
Seperti
di forum-forum lainnya, Jokowi menceritakan insiden upacara ketika ia
pertama masuk kantor sebagai wali kota. Dia dilantik pada hari Jumat dan
harus menjadi inspektur upacara pada hari Senin.
"Saya kurus sekali waktu itu. Berat badan hanya 54 kg. Masuk kantor jam 7 dengan mengenakan seragam PNS lengan pendek," katanya.
Karena
sudah puluhan tahun tidak mengikuti upacara, apa lagi menjadi inspektur
upacara, Jokowi minta dipandu protokoler. Protokoler menyatakan, jika
komandan upacara hormat, maka ia harus ikut hormat. Jika komandan
laporan, maka dijawab 'laksanakan'. Jika komandan laporan untuk
membubarkan upacara, dijawab 'bubarkan'.
Pada sesi awal, semua
lancar. 2.500 Peserta upacara tampak cukup puas. Kejadian memalukan
terjadi saat komandan upacara melakukan penghormatan. Jokowi mengikuti.
"Tapi saya masih gini terus," katanya sambil mengangkat tangan dalam posisi hormat.
Selama
beberapa menit, Jokowi dalam posisi menghormat. Peserta tidak
menurunkan tangannya. Banyak peserta yang ketawa-tawa. "Ternyata mereka
baru menurunkan tangannya, kalau inspektur juga sudah turun," katanya
disambut tawa dan tepuk tangan mahasiswa peserta seminar.
Ajudan
ganteng juga diceritakan lagi oleh Jokowi. Jokowi menyatakan karena
ajudan lebih ganteng, maka sebagian tamu tidak tahu wali kota. Setiap
tamu datang, yang disalami ajudan.
"Dua bulan saya masih tahan, tiga bulan juga tahan dan setelah itu ajudan diganti," katanya.
Setelah
menceritakan pengalamannya sebagai wali kota dan gubernur, Jokowi
menyempatkan berdialog sebentar. Seminar digelar dalam rangka HUT ke-70 UII.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar