Jumat, 03 Mei 2013

Jokowi Letakkan Batu Pertama, Warga Tanah Tinggi Bersorak

Penataan permukiman padat di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, mulai direalisasi. Pelaksanaan pembangunannya dilakukan dengan seremoni peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Jokowi tiba di lokasi yang akan ditata sekitar pukul 12.30 sesaat setelah dirinya menunaikan ibadah shalat Jumat di Masjid At-Tauhid yang lokasinya berdekatan. Seperti biasa, kehadirannya di Tanah Tinggi langsung menyedot perhatian warga.
Titik di mana acara peletakan batu pertama juga hanya dipersiapkan seadanya. Di situ hanya terdapat selembar terpal yang dipasang untuk melindungi diri dari sengatan matahari berikut seperangkat alat pengeras suara.
"Dengan mengucap bismillah, insya Allah tiga bulan sudah berdiri," kata Jokowi setelah meletakkan batu pertama yang menandakan pembangunan permukiman berderet, Jumat (3/5/2013).
Mendengar itu, puluhan warga yang berjejalan di lokasi peletakan batu langsung bertepuk riuh. Beberapa warga mengeluarkan celetukan yang menandakan kegirangannya.
"Ah, akhirnya jadi juga dibangun," ujar seorang warga berceletuk.
Sebanyak 85 rumah di lokasi ini akan ditata menjadi kampung atau permukiman berderet. Sumber dana untuk menata RW 001, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, ini tidak menggunakan dana APBD karena disuntik oleh pihak penyumbang.
Salah satu alasan menjadikan Tanah Tinggi sebagai titik pertama realisasi program penataan kampung adalah karena di lokasi itu pernah terjadi kebakaran hebat pada 4 Maret. Setelah itu, Jokowi langsung mencari pihak yang mau membantu menyediakan dana untuk pembangunan permukiman tersebut.
Jokowi sempat menyebut angka sebesar Rp 4 miliar untuk menata 85 rumah di RW 001, Tanah Tinggi. Jika begitu, estimasinya setiap rumah menghabiskan dana sekitar Rp 50 juta.
Selain karena bekas lokasi kebakaran, Tanah Tinggi dipilih menjadi percontohan program penataan kampung karena jumlah keluarganya hanya 85, lebih sedikit dibanding lokasi lain yang ditaksir berkisar 400-600 keluarga.
Selain itu, seluruh rumah yang ditata telah bersertifikat dan tak bersengketa. Setelah di Tanah Tinggi, program penataan kampung akan dilakukan di 38 lokasi lain. Sumber dananya melalui APBD DKI 2013 dan saat ini telah masuk proses lelang.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar