Keinginan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, untuk mendorong masyarakat
Jakarta agar mau berpindah menggunakan trasportasi massal sudah
dihitung.
Menurut orang nomor 1 di DKI yang familiar dipanggil Jokowi itu
mengatakan, pihaknya sedang membuat peta jalan (sistem), untuk mengatur
transportasi massal. Menurutnya, peta tersebut, akan ditunjukan jika
sudah lengkap untuk dilaksanakan.
"Peta sudah ada, akan kita tunjukan ketika komplit. Kalau setengah
komplit mendingan gak usah," kata Jokowi, di Balai Kota DKI, Jakarta,
Selasa (7/5/2013).
Sementara itu, kalkulasi total peta transportasi massal dijelaskan
Jokowi, seperti penambahan KRL, penambahan armada Busway yang baru untuk
tahun ini, pembangunan monorel dalam tempo tiga tahun yang harus
selesai dan MRT. Selanjutnya, akan disingkronisasikan dengan penerapan
aturan ganjil genap dan ERP.
"Harus kalkulasi total, KRL harus tambah, busway kita komplit tahun ini
dengan pengadaan bus baru, monorel 3 tahun lagi selesai, MRT selesai,
baru itu rampung. Itu pun harus didampingi dengan kebijakan, pajak
parkir tinggi, genap ganjil dan ERP," tuturnya.
Setelah itu, semua saling mendukung antara fisik transportasi massal
dengan aturan kebijakan yang mendorong transportasi massal. Jokowi
meyakini, program transportasi massalnya, mampu mendorong masyarakat
Jakarta mau berpindah dari kendaraan pribadi, ke kendaraan umum.
"Semuanya ngikuti. Baru orang akan terdorong mengikuti transportasi massal," tambahnya.
Seperti diketahui, sistem dan aturan untuk mengajak masyarakat Jakarta
berpindah ke transportasi massal, kini sedang ditawarkan Pemprov DKI
Jakarta. Peta transportasi massal tersebut dimungkinkan Jokowi, mampu
mengurai kemacetan yang terjadi hampir setiap hari di Ibu Kota.
Sumber :
sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar