Salah satu program unggulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
adalah penataan kampung kumuh. Jokowi akan menyulap
RT 13-14 kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, menjadi Rumah Deret sebagai percontohan untuk program pembenahan kawasan kumuh selanjutnya.
Kampung
yang terletak dari pinggir rail kereta api Stasiun Senen ini pernah
kebakar pada awal Maret lalu. Akibatnya, ada sekitar 85 KK yang terpaksa
tinggal di tempat pengungsian karena rumah hangus dilalap api.
Jokowi
mengatakan, penataan kampung yang minggu depan akan mulai melakukan
pembangunan berasal dari Cooporate Social Responbility (CSR). Dan dia
memprediksi penataan kampung yang berkonsep memiliki Ruang Terbuka Hijau
(RTH) akan selesai pengerjaan sekitar tiga bulan.
"Sumbangan (asal dana)," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Dipilihnya
tanah tinggi sebagai kampung percontohan karena habis kebakaran dan
sertifikat tanah sudah merupakan hak milik warga. Jokowi mengaku akan
melakukan penataan di 38 titik kampung kumuh untuk langkah selanjutnya.
"Kalau yang 38 kan baru proses lelang. Karena ini kebakaran kita carikan yang mau bantu. Kebetulan ada yang mau bantu," katanya.
Menurut Kepala Dinas Perumahan, Jonathan Pasodung, anggaran untuk penataan kampung Tanah Tinggi sekitar 2-3
miliar rupiah. Biaya revitalisasi kampung berasal dari CSR yang enggan
menyebutkan perusahaan penyumbang dana tersebut.
"Nggak sampai 4 miliar (rupiah, red), ya sekitar Rp 2 sampai 3 miliar lah," kata Jonathan.
Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi Tata Tanah Tinggi Tanpa APBD"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar