Warga di bantaran waduk Pluit, Jakarta Utara menyesalkan sikap Pemprov
DKI yang dinilainya ingkar janji terkait penggusuran pemukiman mereka.
Warga masih menagih janji solusi dari Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).
"Kita
sudah bertemu dengan Pak Jokowi kemarin (Rabu, 24/4) di Balai Kota.
Beliau bilang penggusuran ditangguhkan," kata Koordinator RW 17 Waduk
Pluit, Midun, kepada detikcom, Kamis (25/4/2013).
Midun
mengatakan selama penangguhan itu, Jokowi berjanji mencari solusi untuk
warga. Warga pun sempat menyampaikan keluhan terkait penggusuran yang
dilakukan terhadap pemukiman mereka tanpa musyawarah.
"Hanya penundaan saja di sisi utara waduk dan akan dicarikan solusinya," ujar Midun.
Midun
juga mengungkapkan kekecewaan warga Pluit terhadap pernyataan Wagub DKI
Basuki T Purnama (Ahok). Menurut Midun, tak sepantasnya Ahok menyatakan
hal yang menyakitkan hati warga Pluit.
"Forum Warga Muara Baru
Waduk Pluit kecewa dengan pernyataan Pak Ahok di media. Dia bilang 'yang
minta ganti rugi itu komunis'. Pernyataan itu untuk warga bantaran
waduk, kami akan menyikapi itu," tutur Midun.
Midun mengatakan
warga Pluit akan melakukan aksi untuk menyikapi pernyataan Ahok
tersebut. Aksi tersebut akan dimusyawarahkan dulu bersama warga yang
lain.
Seperti yang diketahui, warga sisi utara waduk Pluit
memprotes penggusuran pemukiman mereka untuk normalisasi waduk. Warga
menuntut adanya musyawarah untuk membicarakan hal seperti uang kerohiman
sebagai bentuk ganti rugi bangunan. Mereka juga kecewa dengan
penggusuran yang melebihi perjanjian sebelumnya, yakni 20 meter dari
bibir waduk.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar