Bicara tentang 'Indonesia Baru', Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) ikut sumbang saran. Ia berpendapat Indonesia ke depan
membutuhkan pemimpin yang visioner dan mampu memberi keadilan.
"Saya
itu ke sini itu bawa bahan hanya Jakarta Baru tapi kemudian di sini ada
judul Indonesia Baru. Bingung jadinya. Jadi saya kira, ke depan kita
membutuhkan pemimpin yang visioner. Ke depan, mau dibawa ke mana negara
ini, dan juga bisa memberikan keadilan ke semuanya, masyarakat diberi
keadilan," papar Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat
memberikan kuliah umum bertajuk "Jakarta Baru, Indonesia Baru" di Kampus
UPH, Lippo Karawaci, Tangerang, Kamis (11/4/2013).
Menurut Jokowi, pemimpin harus memiliki integritas, bisa diteladani, mempunyai ketahanan diri dan harus tahan banting.
"Sekarang
ini kita sangat berdemokrasi sekali, sangat terbuka, di twitter, FB,
dan lainnya. Semuanya bebas. Kemudian misalnya, gubernur ini wajahnya ndeso,
kurus kering, kurang sehat, ya ndak apa-apa. Jadi harus punya ketahanan
diri kalau diejek," ujar Jokowi yang terbalut kemeja warna putih ini
disambut tawa hadirin.
Selain itu, kata Jokowi, sebuah negara
perlu positioning. "Negara ini mau dibawa ke mana. Kemudian ada
diferensiasi. Apa yang membedakan Jakarta dengan Paris, apa yang
membedakan Indonesia dengan Singapura, Thailand, Korea, itu harus ada
sehingga orang tahu Indonesia. Mau fokus ke mana? Mau jadi negara
industri pertanian?" kata pria asli Solo ini.
Ia menambahkan
pentingnya membangun sebuah brand. "Jakarta perlu brand yang jelas, mau
jadi kota fashion, seni pertunjukan, perdagangan, harus dijelaskan ke
masyarakat. Indonesia itu mau dibawa ke mana? Brand itu harus dibangun.
Mau dijadikan negara maritim? Industri? Negara pertanian? Semuanya harus
tahu," kata sarjana Kehutanan UGM ini.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar