Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ditodong pertanyaan oleh
seorang mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) terkait kemungkinan
dirinya mencalonkan diri menjadi Presiden RI.
"Apakah bapak siap
mencalonkan diri pada pilpres 2014 mendatang?" ujar seorang mahasiswa
saat acara kuliah umum bersama Jokowi, Kamis (11/4).
Mendapat
pertanyaan seperti itu, Jokowi langsung merespons sambil tersenyum.
"Sekarang saya mau fokus dulu, pikirkan bagaimana mengatasi masalah
macet, banjir, monorail, MRT, kesenjangan masyarakat, dan copet dulu,"
ucapnya.
Karena itu kata Jokowi, dirinya tidak terpengaruh oleh
hasil survei yang menyatakan bahwa dirinya adalah tokoh yang paling
populer dan banyak dipilih jika mencalonkan diri menjadi Presiden RI.
Mendengar
jawaban seperti itu, Profesor Tjipta Lesmana, dosen ilmu politik di
UPH, yang mendampingi Jokowi saat acara kuliah umum, langsung merespon,
"Sebaiknya jangan maju pak tahun depan".
Akan tetapi pada acara
kuliah umum itu, pihak sivitas UPH seolah menodong Jokowi untuk
memaparkan visi/misinya mengenai Indonesia baru. Hal itu sempat mendapat
komplain dari Jokowi.
"Saya disuruh kasih kuliah umum dengan tema
Jakarta Baru, Indonesia Baru. Kalau Jakarta baru baiklah. Tapi kalau
Indonesia baru, bagaimana ini," selorohnya.
Namun guna
menyenangkan permintaan sivitas akademika UPH, Jokowi memenuhinya,
dengan memaparkan calon pemimpin Indonesia mendatang.
"Pemimpin
Indonesia itu harus visioner, mau dibawa kemana negara ini? Harus ada
diferensiasi dengan negara lain. Jadi dalam membangun negara ini fokus,"
ucapnya yang disambut riuh tepuk tangan.
Seorang pemimpin kata
Jokowi harus bersikap tegas dalam menegakkan aturan hukum. Seperti
misalnya ketika dirinya harus membongkar bangunan di daerah Pluit,
Jakarta Utara. "Saya minta kepada pemilik showroom untuk mundur, dan dia
menerima tanpa marah-marah. Jadi bersikap adil tidak hanya kepada
rakyat kecil tapi juga yang kaya," ucapnya.
Sumber :
jakarta.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar