Bukan hanya lembaga survei yang bicara tentang kepopuleran Joko
Widodo untuk maju di Pilpres 2014. Dari Kampus Universitas Pelita
Harapan, Karawaci, Tangerang, juga sudah didorong adanya "Indonesia
Baru" bersama Jokowi.
Spanduk sepanjang 10 meter lebih bertuliskan
"Indonesia Baru" terpasang untuk menyambut Jokowi yang didapuk untuk
mengisi kuliah umum di kampus tersebut, Kamis (11/4/2013). Jokowi sampai
dibuat bingung membicarakan apa, mengingat makalah yang disiapkan
adalah "Jakarta Baru" bukan "Indonesia Baru".
Akhirnya, dengan apa
adanya, Jokowi menyampaikan pandangannya terkait "Indonesia Baru".
Menurutnya, negara ini memerlukan pemimpin dengan visi yang jelas,
pemimpin yang adil, tahan banting dan tidak elitis.
Ia memberi
contoh, saat dirinya menertibkan bangunan di bantaran Sungai Pakin,
Jakarta Utara. Dalam penertiban itu, kata Jokowi, tak ada satu warga pun
yang menolak meski bangunannya dirobohkan enam meter dari bibir
sungai.
"Enggak ada penolakan karena saya adil, rumah yang kecil,
besar kita perlakukan sama. Enggak cuma yang kecil, yang besar juga
harus ditertibkan kalau melanggar," kata Jokowi.
Sementara
mengenai rumor pencapresan dirinya, ia mengaku belum memiliki niat ke
sana, dan lebih memilih fokus untuk membenahi Ibu Kota.
"Belum, saya belum punya keinginan ke sana. Saya ingin ngurusi rumah susun, normalisasi sungai, dan penataan kampung," ujarnya.
Dalam
kuliah umum itu, lebih dari satu jam Jokowi menyampaikan capaian dan
rencana program yang diusungnya dalam memimpin Jakarta. Seperti Kartu
Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, monorel, mass rapid transit (MRT), penataan kampung, sampai deep tunnel. Jokowi optimistis, semua programnya itu bisa terealisasi dan sukses, selama diberi waktu untuk membuktikan.
Menanggapi
"Indonesia Baru" dan mulai didorongnya Jokowi sebagai Capres 2014,
politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait yang juga hadir di tempat itu
menggambarkan Pemilu 2014 kelak. Menurutnya, di 2014 era politik
pencitraan akan berakhir dan bergeser ke politik kinerja, di mana
pemilih akan menentukan pilihannya berdasarkan prestasi serta
keteladanan capres tertentu.
"Pak Jokowi menjelaskan visi Jakarta
Baru, dan bagus di tempat seperti ini (kampus) mengatakan akan memulai
MRT di bulan depan. Itu luar biasa. Jadi saya pikir 2014 orang akan
melihat prestasi dan keteladanan, integritas akan menjadi alasan orang
untuk memilih pemimpin Indonesia," kata anggota Komisi XI DPR RI ini.
Meski
begitu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga ini
mengatakan, pihaknya masih belum memutuskan siapa yang akan diusung
menjadi Capres pada 2014 nanti karena masih fokus pada kaderisasi.
Mengenai Capres, semua diserahkan pada Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar