Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menggelar public hearing program Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada hari ini, Rabu (27/3/2013), di Balai Agung, kompleks Balaikota Jakarta. Public hearing ini dilakukan terkait rencana evaluasi selama KJS diselenggarakan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memimpin langsung jalannya public hearing tersebut mulai pukul 10.00 WIB. Bila sesuai rencana, public hearing
akan melibatkan semua pihak terkait. Mulai dari dewan kesehatan,
lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan elemen masyarakat lainnya.
Perlu
diketahui, APBD DKI 2013 menyiapkan dana Rp 1,2 triliun untuk menopang
program ini. KJS diluncurkan oleh Jokowi pertama kali pada 10 November
2012. Dengan kartu ini, seluruh warga ber-KTP DKI bisa mendapat layanan
kesehatan gratis di puskesmas, dan rujukan rawat inap di kelas III rumah
sakit yang bekerja sama. Targetnya, 4,7 juta warga DKI yang masuk
dalam kategori miskin.
Namun, di tengah berjalannya program ini,
KJS memicu lonjakan jumlah pasien di rumah sakit sampai 70 persen.
Buntutnya, ruang-ruang rawat inap menjadi penuh dan banyak warga tak
tertampung. Menurut Jokowi, lonjakan pasien di rumah sakit dipicu
perilaku masyarakat yang meloncati mekanisme program KJS, terlebih
kondisi puskesmas dan rumah sakit yang masih serba terbatas.
Berulang
kali Jokowi mengimbau bahwa warga pemegang KJS baru dapat merujuk ke
rumah sakit setelah memiliki surat rujukan dari puskesmas. Namun, hal
itu tak diindahkan. Masyarakat mencari cara untuk langsung mendapatkan
layanan rumah sakit tanpa membawa surat rujukan dengan cara datang malam
hari dan memberi alasan puskesmas sudah tutup.
"Seharusnya evaluasi itu setelah enam bulan, tapi ini baru (empat bulan) langsung kami evaluasi, enggak apa-apa," kata Jokowi.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar