Rabu, 27 Maret 2013

90 Perusahaan hengkang dari Jakarta hanya isapan jempol

90 Perusahaan siap meninggalkan Jakarta sebagai lahan usaha karena penangguhan kenaikan UMP tidak dikabulkan. Namun, kabar itu hanyalah isapan jempol. Sehingga wajar jika Gubernur Jokowi mempersilakan bagi perusahaan yang ingin hengkang dari Kota Jakarta.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta, HR Dedet Sukandar mengaku hingga saat ini belum ada nama daftar perusahaan yang berencana pindah ke luar Jakarta.

"Sampai saat ini ternyata belum ada yang daftar ke sudin, ke saya mau hengkang," ungkap Dedet di Kantor Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/3).

Dedet menegaskan jika pihaknya telah menelusuri secara detail akan kabar rencana pindahnya sejumlah perusahaan. Namun, tidak dijumpai rencana pindahnya perusahaan tersebut.

Untuk pindah, perusahaan harus memberikan laporan kepada dinas tenaga kerja setempat. Diakui Dedet, memang ada perusahaan yang berencana pindah ke wilayah Jawa Tengah, namun rencana itu sudah sejak lama.

"Saya tanya detail di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), di KBN bukan ada bukan karena UMP. Ada 3 perusahaan relokasi ke Jateng. Bukan karena UMP tapi pindah ke Semarang, itu perusahaan garment yang mau pindah," jelas Dedet.

"Tenaga kerjanya bukan seluruhnya orang Jakarta. Itu orang-orang dari Sukabumi, Indramayu, Jawa Tengah, Kebumen, bukan murni penduduk sini," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Gubernur Jokowi menampik jika Jakarta dikatakan sebagai kota yang tidak ramah terhadap iklim investasi. Menurutnya, Jakarta saat ini justru sedang memperbaiki layanan perizinan yang belum maksimal.

"Nanti semua pelayanan perizinan, pelayanan untuk bisnis dipercepat, infrastruktur sudah komplit, kita nggak perlu promosi banyak-banyak. Yang paling penting memperbaiki produk pelayanan," jelasnya.

Dia kembali menegaskan Jakarta adalah kota perdagangan. Oleh karena itu, jika ada perusahaan yang bergerak di bidang industri menyatakan akan keluar dari Jakarta, itu silakan saja.

"Memang kita dari dulu visi kota memang seperti itu, kalau kita mau masuk ke sebagai kota industri, ya beda soal, arah kota tuh kita harus tahu," tegas Jokowi.


Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar