Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima dua elite Golkar dari dua kubu yang
berbeda pada Rabu (7/1/2015) kemarin. Kepada kedua tokoh yakni Akbar Tandjung
dan Agung Laksono, Jokowi menyampaikan harapan tentang perdamaian
Golkar.
Ketua Wantim Golkar versi Munas Bali Akbar Tandjung yang
sowan lebih dulu ke Istana Negara mencatat baik-baik nasihat Sang
Presiden. Akbar akan menyampaikan masukan dari orang nomor satu di
Indonesia itu kepada Ketum Aburizal Bakrie.
"Saya sampaikan akan
diselesaikan dengan waktu yang singkat, beliau sambut baik dan beliau
katakan Bang Akbar supaya diselesaikan secara sebaik-baiknya dan
kekeluargaan. Saya catat dengan baik dan akan saya sampaikan ke
rekan-rekan saya," kata Akbar usai pertemuan di Istana Negara, Rabu
(7/1/2015).
Tak lama setelah Akbar Tandjung sowan ke
Jokowi, Ketum versi Munas Jakarta Agung Laksono giliran bertandang.
Jokowi memberikan pesan yang tak jauh beda. Prinsipnya Jokowi berharap
kisruh Golkar segera berakhir.
"Kami berpendapat bahwa bisa islah
karena jalannya tetap terbuka. Presiden sendiri mengatakan kalau bisa
diselesaikan sendiri itu lebih baik, pemerintah tidak harus campur
tangan. Beliau sangat concern Golkar perlu diselamatkan karena
kontribusi untuk negara yang sangat besar," kata Agung.
Lalu
apakah wejangan Sang Presiden bisa meredam perpecahan Golkar sehingga
segera ditemukan jalan islah yang disetujui kedua kubu? [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar