Tak Tahan gempuran ICW, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengagendakan pertemuan dengan Komisi
Kepolisian Nasional (Kompolnas) pukul 11.00 WIB. Kompolnas menjadi alibi Jokowi saat
mendapat kritik soal pengajuan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai
calon tunggal Kepala Kepolisian.
Jokowi beralasan, Budi terpilih karena di dalam rekomendasi Kompolnas
ada nama mantan ajudan Megawati Soekarnoputri.
Hal ini juga yang
dijadikan alasan tak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat
Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan. Budi diklaim tak pernah terbukti
punya rekening gendut yang mencurigakan.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Edi Saputra Hasibuan, mengkonfirmasi
lembaganya siang ini akan bertemu dengan Presiden Jokowi. Pertemuan
itu, kata Edi, membahas ihwal pencalonan Komisaris Jenderal Budi
Gunawan sebagai calon Kepala Kepolisian RI.
"Kami diundang ke
Istana, diajak diskusi oleh Presiden mengenai pencalonan Kapolri," kata
Edi saat dihubungi, Selasa, 13 Januari 2015. "Nanti kami juga akan
memberikan beberapa masukan dan saran kepada Presiden."
Edi mengatakan nanti dirinya akan menyampaikan perkembangan dan opini
terkini ihwal polemik penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal
orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu. "Terutama mungkin akan
dilibatkannya Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan," ujarnya.
Menurut dia, pertemuan
nanti juga akan mengklarifikasi ihwal rekomendasi yang diberikan
Kompolnas kepada Jokowi. Edi menilai, dalam memberikan rekomendasi
kepada Jokowi, lembaganya sudah berusaha independen tanpa berpihak
kepada salah satu calon Kepala Kepolisian tertentu.
"Karena kami menghargai hak prerogatif presiden dalam memilih calon
Kapolri," ujarnya. "Makanya saat itu kami memberikan nama lebih dari
satu calon."
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengusulkan
Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri kepada
Dewan Perwakilan Rakyat. Penunjukan ini dikecam beberapa pihak.
Musababnya, Budi diduga memiliki rekening gendut dengan nilai miliaran
rupiah. Penunjukan Budi sebagai calon tunggal Kapolri ini juga tidak
melibatkan KPK dan PPATK. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar