Setelah membabat habis 231 vila liar pada 2013 lalu, Pemkab bakal
kembali membongkar ratusan vila liar di kawasan Pucak pada pertengahan
Februari mendatang. Dari 800 vila liar, pemkab bertekad akan membongkar
setengahnya, tapi Pemprov DKI Jakarta diminta menambah biaya
pembongkaranya.
“Saya sudah sampaikan ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) agar
menambah biaya bantuan pembongkaran, sebab kebanyakan vila yang dibangun
dengan kontruksi tahan gempa sehinga cost membongkarnya juga tinggi,”
ujar Bupati Bogor Rahmat Yasin, Selasa (21/1/2014).
Menurutnya, dia sudah
membicarakan masalah bantuan ini dengan Gubernur Jokowi saat membahas
banjir di Bendung Katulampa, Senin kemarin.
“Saat itu Gubernur Jokowi
janji akan melipatikabn bantuan khusus buat bongkar vila. Kita lihat
berapa kali lipat gandanya. Apa sepuluh kali lipat atau dua puluh kali
lipat,” ucapnya sambil tertawa.
Bupati menegaskan, dalam
pembongkaran vila 2013 lalu, Pemrov DKI Jakarta memberikanbantuan
sebesar Rp 2,1 miliar. Namun, ia menilai angka tersebut belumlah
sebanding dengan total anggaran yang telah dikeluarkan pihaknya. Namun
dia enggan menyebutkan. “Pastinya berlipat-lipat dari bantuan Pemrov DKI
itu,” ucapnya.
Menurutnya, pihaknya bertanggungjawab terhadap
kawasan resapan air yang berkurang di kawasan Puncak itu karena sudah
beralih fungsi. “Hasil inventarisir, kini terdapat sekitar 800 vila dan
bangunan liar yang tersebar di Kecamatan Cisarua, Megamendung, Ciawi,
Cijeruk dan Caringin,” katanya.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar