Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala suku dinas yang berkaitan langsung dengan banjir untuk bergerak cepat. Hal ini ia sampaikan berkaitan dengan keluhan yang disampaikan oleh beberapa lurah dan camat mengenai lambatnya tanggapan beberapa kepala suku dinas terhadap bencana banjir.
"Hati-hati saja, ada laporan seperti itu lagi, langsung saya ganti (kepala suku dinas)," kata Jokowi yang langsung disambut riuh.
Jokowi menyampaikan hal tersebut pada pengarahan mengenai banjir yang dilaksanakan di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/1/2014). Pertemuan yang berlangsung kurang lebih selama 30 menit tersebut diikuti oleh lurah dan camat se-DKI Jakarta, beberapa kepala suku dinas DKI, dan Dinas Pekerjaan Umum DKI. Dalam pertemuan juga membicarakan beberapa hal lain mengenai banjir, seperti sampah-sampah yang masih berserakan di Rawajati dan Kampung Melayu.
Selain itu, juga dibahas mengenai pengungsi yang masih mendirikan tenda-tenda di pinggir jalan. Mengenai hal ini, Jokowi mengimbau kepada lurah dan camat yang berkaitan untuk memindahkan pengungsi ke tempat yang lebih layak.
Jangan Prosedural
Jokowi juga menyindir kinerja Suku Dinas di jajaran Kota Administrasi se-Jakarta dalam penanganan banjir. Menurut Jokowi, banyak keluhan dari camat-lurah di lapangan soal lambatnya kerja suku dinas.
"Saya banyak dapat laporan dari camat-lurah kalau suku dinas suka lambat, Betul Enggak?" kata Jokowi.
Pertanyaan Mantan Wali Kota Solo ini langsung disambut teriakan sepakat dari para camat-lurah. Menurut Jokowi, penanganan banjir harus melibatkan seluruh jajaran agar efeknya tidak meluas.
Jokowi mencontohkan lambatnya gerak suku dinas adalah miringnya tanggul Kali Sekretaris, di perbatasan Grogol dan Kebun Jeruk, lokasi persis ada di permukiman padat belakang Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat. Dia mendapat aduan dari camat soal kemiringan tanggul ini yang belum direspon suku dinas.
Senin (21/1/2013) sore, Tempo berkesempatan ikut Jokowi meninjau lokasi tanggul yang miring ini. Tanggul tersebut sudah doyong 30 derajat. Bahkan ada bagian yang sudah retak sehingga air kali merembes keluar. Ada pipa-pipa besi yang menahan tanggul miring tersebut.
Di hadapan jajarannya, Jokowi menunjukan foto tanggul tersebut. "Kalau yang kaya gini didiamkan saja hasilnya bisa kaya Latuharhari tahun lalu, saya gak mau ada gini-gini lagi," ujarnya.
Tanggul tersebut, Jokowi meneruskan, sudah berumur, 12 tahun sehingga tidak kuat menahan terjangan air di Kali Sekretaris. Menurut Jokowi, suku dinas harus responsif jika mendengar hal mendesak seperti ini. "Jangan terlalu prosedural untuk urusan rakyat," ujarnya. Menurut Jokowi, camat-lurah pun harus sigap ketika tidak ada tanggapan. "Bisa langsung ke Dinas atau ke saya," ujarnya.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar