Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keinginannya untuk
mempercepat pembangunan proyek infrastruktur tahun depan. Hal tersebut
dilakukan guna mengantisipasi gejolak ekonomi yang diperkirakan terjadi
pada semester I 2015.
“Program-program pembangunan yang terkait
dengan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan,
waduk-waduk segera cepat dimulai pada awal tahun depan,” kata Jokowi di
kantornya, Selasa (23/12/2014).
Menurut mantan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta tersebut, semakin cepat selesai proyek infrastruktur maka
kegiatan perekonomian yang bisa digerakkan oleh proyek tersebut akan
semakin cepat berjalan. Hal tersebut menurutnya akan memicu pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
"Jangan sampai kita memulai proyek pertengahan
tahun, karena serapan anggaran sangat menentukan tumbuh atau tidaknya
ekonomi kita," ujarnya.
Menurut Jokowi saat ini ruang fiskal
negara sudah baik dan longgar, sehingga implementasi kebijakan terkait
program-program prioritas harus segera dimulai. “Seperti kemarin kita
langsung groundbreaking setelah lelang proyek Waduk Raknamo di Kupang,
Nusa Tenggara Timur selesai,” katanya.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro sebelumnya telah mengingatkan adanya risiko pembalikan arus modal ke luar negeri yang
bisa memperburuk ekonomi Indonesia pada kuartal II 2015. Bambang
menyebut faktor normalisasi kebijakan suku bunga bank sentral Amerika
Serikat (AS) dan repatriasi keuntungan pemodal bisa jadi penyebabnya.
"Tantangan
terbesar salah satunya dari ketidakpastian global yang justru lebih
berisiko. Salah satunya karena kebijakan moneter AS yang stimulusnya
berakhir pada tahun ini dan kemungkinan bank sentralnya harus menaikkan
suku bunga," kata Bambang, November lalu. [cnnindonesia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar