Selasa, 23 Desember 2014

IMF Seputar Kebijakan Subsisi BBM Pemerintahan Jokowi

International Monetary Fund (IMF) berpendapat bahwa langkah pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan November untuk mengurangi subsidi BBM telah memberikan ruang bagi anggaran Pemerintah.
Hal ini membuat adanya ruang untuk menyediakan jaring pengaman dalam jangka pendek kepada kelompok masyarakat yang lebih rentan dan mendukung rencana untuk meningkatkan pengeluaran untuk kebutuhan sosial dan belanja modal.
Posisi fiskal diharapkan dapat lebih diperkuat oleh reformasi lebih lanjut pada harga BBM, sehingga dapat mendukung rencana pembangunan jangka menengah pemerintah.
"Kebijakan moneter terus menjangkar kuat ekspektasi inflasi. Hal ini juga akan membantu penguatan posisi eksternal Indonesia, dibantu oleh kerangka nilai tukar yang lebih fleksibel. Ke depan, kombinasi kebijakan moneter yang ketat dan kurs yang fleksibel akan membantu penyempitan defisit transaksi berjalan, dengan catatan didukung oleh posisi fiskal yang berhati-hati dan percepatan reformasi struktural,” sebut Pimpinan Tim IMF yang berkunjung ke Indonesia pada 3-17 Desember 2014, David Cowen, dilansir dari keterangan tertulis Bank Indonesia (BI), Selasa (23/12/2014).
Inflasi meningkat, sementara setelah kenaikan harga BBM bersubsidi pada November 2014, namun diperkirakan akan turun menuju target Bank Indonesia di level 4 persen plus minus 1 persen pada akhir 2015.
Kebijakan makro dan mikroprudensial perlu tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Upaya untuk memperdalam pasar keuangan juga akan memperkuat sistem keuangan dan membantu memobilisasi simpanan berjangka panjang yang dibutuhkan untuk mendukung investasi. Penguatan arsitektur stabilitas keuangan, yang didukung oleh Undang-undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan, perlu tetap menjadi prioritas.
Pada akhirnya, strategi yang komprehensif dan jelas yang berpusat pada upaya untuk mengatasi hambatan sisi supply dan meningkatkan iklim investasi akan mendukung pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah, asalkan didukung oleh kebijakan perdagangan yang diarahkan untuk mendorong ekspor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar