Usai mengadakan pertemuan dengan Kajati se-Indonesia, Presiden Joko
Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) mengadakan sesi foto bersama. JK yang
datang terlambat tampak berlari kecil karena sudah ditunggu untuk foto.
Acara
foto ini digelar di depan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat
(28/11/2014).
Sesi foto digelar usai acara diskusi Jokowi dan JK dengan
Kajati se-Indonesia. Termasuk juga Jaksa Agung HM Prasetyo.
Seluruh kajati yang hadir lebih dulu hadir di lobi istana. Kemudian disusul sejumlah menteri terkait yang ikut hadir.
Agak
lama memang mereka menunggu kedatangan Jokowi yang mengenakan batik
lengan panjang berwarna coklat. Saat muncul di pintu utama, Jokowi
sendiri tampak kembali masuk mencari JK.
Entah apa yang membuat JK berada di dalam cukup lama. Namun karena tak kunjung datang, Jokowi memilih berjalan dulu berbaris.
Tidak
berapa lama, kemudian JK muncul. Melihat seluruh anggota sudah
berbaris, dia pun berlari-lari kecil. Termasuk saat hendak turun tangga.
Usai sesi foto, wartawan yang mengabadikan momen itu langsung
mendatangi Jokowi untuk meminta penjelasan mengenai hasil pertemuan.
Jokowi
yang didampingi JK dan Jaksa Agung Prasetyo pun menjelaskan hasil
curhatan para Kajati. Saat itu, cukup banyak wartawan yang mengerubungi
mereka.
Kejadian unik terjadi saat proses doorstop (wawancara)
terjadi. JK yang berdiri di samping Jokowi mengambil 2 ponsel dan sebuah
recorder milik wartawan. Ternyata, ia membantu wartawan tersebut yang
jaraknya cukup jauh tapi ingin merekam omongan Jokowi.
Ponsel-ponsel
itu diletakkan di tangan kanannya. Ia mendekatkan tangannya yang berisi
gadget-gadget itu ke arah Jokowi agar suara Jokowi terdengar jelas.
"Waktu itu kejauhan untuk merekam. Tiba-tiba Pak JK langsung ambil rekamannya," kata salah satu wartawan.
Tingkah
JK ini membuat sejumlah wartawan yang menyadari tersenyum. Namun,
karena sibuk menjelaskan Jokowi tampak tak memperhatikan.
Usai
wawancara, JK menyodorkan tangannya agar wartawan mengambil
ponsel-ponselnya. Saat itulah, Jokowi menyadari mengapa tangan JK sempat
begitu dekat dengan dirinya.
Jokowi yang baru sadar pun tertawa sambil menunjuk tangan JK. JK yang melihat Jokowi tertawa ikut tersenyum.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengaku
menerima masukan dan curahan terkait berbagai persoalan yang dialami
para Kajati dari daerah seperti masalah kasus narkoba dan korupsi.
"Jadi,
tadi banyak masukan-masukan yang disampaikan dari kejati. Yang paling
banyak narkoba, kemudian korupsi, masalah kekayaan alam dan yang ke
empat lain-lain," kata Jokowi .
"Tadi baru menyampaikan persoalan di lapangan yang
ada sebagai contoh di Maluku dan Papua. Sebuah hal kalau dilihat di
Jakarta tidak terbayangkan, tapi ketemu dengan kajati bisa kelihatan
semua,"
Jokowi menambahkan dalam pertemuan itu,
dirinya juga mengimbau adanya konsolidasi untuk manajemen organisasi
mulai dari Kejaksaan Agung hingga Kajati.
"Agar masalah yang ada
dilapangan, di provinsi yang berkaitan dengan hukum kita bisa tahu
secara menyeluruh," ujar presiden RI ketujuh itu.
Lantas,
bagaimana dengan persoalan penanganan kasus HAM? Jokowi mengatakan kalau
permalasahan HAM bakal dibahas dalam pertemuan dengan para Kajati
se-Indonesia selanjutnya.
"Belum, ini kan setiap tiga bulan.
Nanti akan ada pertemuan lagi. Fokus masah korupsi, fokus masalah yang
berkaitan dengan narkoba, dan fokus HAM ini," katanya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar