Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet hari ini, begitu tiba di bandara, Jokowi disambut oleh Menteri Besar Queensland, Campbell Newman, Jaksa Agung Federal, George Brandis, Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, dan Duta Besar Australia untuk RI, Greg Moriarty. Jokowi juga diserbu oleh media lokal yang ingin meminta keterangan darinya.
Menurut Dubes Nadjib yang dihubungi VIVAnews beberapa waktu lalu, kehadiran Jokowi di KTT G20 telah dinantikan banyak pihak.
"Mulai dari publik Australia sendiri, korps diplomatik dan
masyarakat Indonesia," ungkap mantan Duta Besar RI untuk Belgia dan Uni
Eropa itu.
Saking antusiasnya publik Australia mengenai kedatangan Jokowi,
Nadjib menyebut hampir setiap hari ada saja pemberitaan mengenai mantan
Wali Kota Solo itu jelang kedatangannya. Hal itu wajar, sebab,
sebelumnya, Jokowi sempat ragu untuk menghadiri KTT G20 tersebut.
Dalam wawancara dengan media Australia, Fairfax, Jokowi
ketika itu mengatakan masih belum mengetahui apakah dia akan berangkat
ke KTT G20. Dia mengungkap itu semua tergantung kepada penasihat luar
negerinya, Rizal Sukma.
"Jika dia katakan saya harus pergi, maka saya akan pergi," kata Jokowi menunjuk keputusan ada di tangan Rizal.
Sementara, menurut pengajar program studi Hubungan Internasional
Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, kehadiran Jokowi sangat penting
di forum G20. Dia bahkan menyebut RI sebaiknya tetap berada di lingkaran
G20.
"Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara
yang berada di G20. Kalau sudah ada di sana untuk apa keluar? Bahkan
negara maju seperti Singapura pun tidak masuk. Justru, Pak Jokowi
mempunyai peluang dengan ikut membentuk kebijakan ekonomi dunia," ujar
pria yang akrab disapa Reza ketika dihubungi VIVAnews pada Kamis malam, 13 November 2014.
Terlebih pada tahun ini, lanjut Reza, tema yang dipilih oleh
Australia yaitu "Mempromosikan Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Kuat dan
Menciptakan Ekonomi Global Lebih Tahan Terhadap Tantangan Masa Depan".
"Maka topik yang dibahas pasti tidak akan jauh dari pembangunan
infratruktur dan itu sesuai dengan agenda nasional Pak Jokowi untuk lima
tahun ke depan," ujarnya.
Agenda Jokowi
Kendati puncak pertemuan pemimpin G20 baru dimulai Sabtu esok,
namun, agenda Jokowi tetap padat. Malam ini, rencananya Jokowi akan
menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tony Abbott.
Selain itu, Jokowi dijadwalkan juga akan berkunjung ke Universitas
Teknologi Queensland (QUT) untuk bertemu dengan warga Indonesia yang
bermukim di Brisbane. [vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar