Jumat, 14 November 2014

Jokowi: Ada Rencana Jalur Sutera Dihidupkan Kembali

Jalur Sutera pada abad ke-19 merupakan masa emas perdagangan antar negara di masa lampau. Kini pada pengusaha dan pemimpin negara berwacana ingin kembali menghidupkannya.
Wacana itu tercetus di KTT ASEAN di Myanmar pekan ini, seperti dituturkan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden menjelaskan, wacana itu mengemuka dalam pertemuannya dengan sejumlah pemimpin negara sahabat di Beijing, China dan Nay Pyi Taw, Myanmar.
Dia banyak menerima tawaran kerjasama bidang maritime. Tawaran tersebut dinilai Presiden sebagai sangat potensial, dan harus didorong agar lebih konkret.
“Memang yang menarik negara-negara yang lain yang berkaitan dengan Indonesia adalah poros maritim dan mereka ingin untuk bisa ikut bersama-sama. Ada yang ingin menghubungkan misalnya kayak jalur Sutera Lautnya abad 21 dari Tiongkok ingin disinggungkan atau dihubungkan, memang kita teknisnya belum sampai ke sana. Nanti tim teknis sudah ketemu baru bisa sambung,” kata Presiden, seperti dikutip dari Setkab, Jumat (14/11/2014).
Selain RRT, menurut Jokowi, negara lain yang tertarik untuk menjalin kemitraan dengan Indonesia di bidang maritime adalah Korea Selatan dan India.
“Kayak India sendiri ingin mengajak kerja sama di bidang pertahanan maritim ini saya kira, kalau Korea (Selatan) saya kira sudah. Dari Tiongkok juga ingin masuk ke industri maritim kita. Saya kira mereka memandang karena wilayah kita besar, dua pertiga dari wilayah Indonesia laut, samudera, saya kira itu menarik minat mereka untuk masuk,” papar Jokowi.
Kerja sama di bidang kelautan, kata Presiden, sangat luas bisa di bidang perikanan, gas alam, minyak mentah dan komoditas lainnya. Namun Presiden menegaskan apapun bentuk kerja sama yang dijalin harus sebesar-besarnya menguntungkan Indonesia.  [okezone]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar