Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan
membuat masyarakat yang semula mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menjadi tidak simpatik. Apalagi, kenaikkan harga BBM ini tak lama
setelah Jokowi-JK dilantik.
Pengamat politik asal Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio
menjelaskan, publik kian bergejolak dengan indikasi maraknya aksi yang
dilakukan mahasiswa. Jika ini dibiarkan oleh pemerintah, ujar Suprio,
akan mengakibatkan kebencian masyarakat terhadap Pemerintahan
Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
“Akan ada efek domino, jika nantinya ada kenaikan harga BBM, ketika
masyarakat yang dulunya mendukung pemerintahan Jokowi-JK, saat harga BBM
naik, maka masyarakat menjadi tidak mendukung lagi,” katanya kepada okezone saat dihubungi, Jumat (14/11/14).
Agung menegaskan, kebijakan menaikkan harga BBM diawal masa
pemerintahan bukanlah sesuatu yang tepat. Pasalnya, ini akan menjadi
cerminan pemerintahan Jokowi-JK kedepan.
Menurut Agung, sebaiknya Jokowi-JK bersama para menterinya menunjukkan kinerjanya terlebih dulu sebelum menaikkan harga BBM.
“Seharusnya para Menteri-Menteri tersebut bekerja keras, nanti
setelah setahun diadakan evaluasi, hasil dari evaluasi tersebut baru
ditentukan apakah layak BBM untuk dinaikkan harganya,” pungkasnya. [okezone]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar