Ternyata istilah "blusukan" bukan satu-satunya istilah Jawa yang melekat di diri Jokowi. Jokowi juga telah dikenal memperkenalkan "blak-blakan" sebagai ciri khas diplomasinya di pertemuan G20 di Australia.
Dikutip The Conversation pada 15 November 2014, menjadi suatu keajaiban jika konsep diplomasi "blak-blakan" Joko Widodo dapat melampaui Perdana Menteri, Tony Abbott, yang juga dikenal gemar mengeluarkan pernyataan terbuka.
Dalam
pertemuan di KTT ASEAN dua hari lalu, Jokowi mengungkapkan
bahwa,"Indonesia bersikap terbuka terhadap pasar bebas, tapi tidak ingin
hanya menjadi pasar bagi produk negara-negara tetangga."
Sikap terus terang Jokowi dalam memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia mendapat perhatian media luar seperti China Post yang memberi judul "Joko Widodo Delivers A Blunt Message to ASEAN". Lalu media online AsiaOne juga menurunkan judul "Jokowi Ushers in Diplomacy Tactic of Being Direct."
Dalam
ajang G20, yang berlangsung dari hari ini hingga besok, Joko Widodo
dianggap sebagai tamu khusus. Tony Abbot bahkan menyiapkan waktu khusus
untuk makan malam berdua guna membicarakan kerja sama bilateral lebih
dalam, kemarin malam.
Menurut Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, Abbot memang telah kesengsem
ingin berdekatan dengan Jokowi sejak pelantikan di MPR pada 20 Oktober
lalu. "Saat itu Abbot mengatakan akan mengatur duduk berdekatan dengan
Jokowi di KTT G 20," kata Andi kepada pers.
Pemimpin Indonesia
yang sangat tertarik dengan agenda infrastruktur ini juga banyak diincar
media luar negeri sebagai laporan mereka. Menurut The Conversation,
agenda domestik Indonesia yaitu pembangunan infrastruktur dalam skala
nasional akan menjadi agenda utama Jokowi di forum internasional ini. [tempo]
web presiden jokowi apa pak...???
BalasHapus