Presiden Joko Widodo (Jokow) mungkin saja akan memasukkan nama kader
dari Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) guna membuat Koalisi Merah Putih
(KMP) tidak efektif.
Hal itu dinyatakan oleh peneliti senior
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Profesor Siti Zuhro, di Jakarta,
Sabtu (25/10/2014).
Dia menilai Jokowi mungkin saja merangkul kader
Partai Gerindra untuk masuk di kabinetnya.
"Apabila Jokowi ingin
merangkul kader Gerindra untuk meredakan ketegangan hubungan politik
yang sempat terjadi di pilpres, hal ini mungkin saja," kata Siti Zuhro
melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/10/2014).
Dia
mengatakan, dalam politik tak ada kosakata absolut. Poilitik merupakan
seni mengelola kemungkinan untuk mendapatkan kekuasaan. "Tidak ada
mutlak-mutlakan dalam politik," katanya, seperti dikutip Antara.
Namun, dia mengingatkan apabila Jokowi merangkul Gerindra, Koalisi
Merah Putih (KMP) yang dibangun untuk menjadi penyeimbang pemerintah
akan tidak efektif.
Peran KMP di parlemen dinilai bakal menjadi
kabur dan mengulang model koalisi setgab dalam kabinet mantan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono yang mengakomodasi kepentingan partai.
"Akhirnya koalisi tak ubahnya untuk bagi-bagi kursi menteri saja,"
katanya.
Pada Minggu (26/10/2014), Presiden Jokowi dijadwalkan
akan mengumumkan sekaligus memperkenalkan jajaran menteri kabinetnya.
Jokowi telah menjalin komunikasi dengan beberapa petinggi partai yang
menjadi lawan politiknya, antara lain Prabowo dan Aburizal Bakrie.
Menguat dugaan Jokowi akan menunjuk kader partai Koalisi Merah Putih
menjadi menterinya, tak tertutup kemungkinan dari Partai Gerindra yang
dipimpin Prabowo Subianto.
Mungkinkah? Jangan-jangan ini mimpi Zuhro di siang bolong. [bisnis]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar