Budayawan Buya KH Ahmad Syafii Maarif mengakui Presiden Joko Widodo
(Jokowi) sangat cerdik dalam menyusun kabinet yang melibatkan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK).
"Menurut saya langkah jokowi itu cerdik sekali. Walaupun banyak
orang tidak suka, tetapi saya suka," ujar mantan Ketua Umum Pimpinan
Pusat Muhammadiyah itu di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2014).
Ia
mengemukakan pendapatnya itu usai menjadi pembicara di Kongres
Persaudaraan Sejati Lintas Iman yang diselenggarakan Keuskupan Agung
Semarang di Muntilan, Kabupaten Magelang.
Pendiri Maarif
Institute tersebut menilai, calon menteri dikonsultasikan ke KPK dan
PPATK merupakan cara baik sekali, Presiden Jokowi mendapatkan penilaian
lebih obyektif yang diusahakan pihak luar yang berkompeten.
Ketika
ditanya pers bahwa ada kesan Presiden Jokowi terlalu lama dalam
pembentukan kabinet, ia justru mengatakan, asal masyarakat diberi
penjelasan, maka hal itu tidak menjadi masalah.
"Menurut saya tidak apa-apa. Sesuai undang-undang waktu pembentukan
kabinet hingga 14 hari, sedangkan sekarang belum ada seminggu sejak
pelantikan," katanya.
Namun, ia berharap, Presiden Jokowi juga jangan terlalu lama untuk
mengumumkan dan melantik kabinet kerjanya, atau paling tidak minggu
depan harus sudah terbentuk.
Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta dalam kesempatan itu
juga menilai, langkah Presiden Jokowi membentuk kabinet baik sekali,
karena tidak mengambil keputusan sendiri dengan melibatkan lembaga yang
dipercayai menilai rekam jejak apakah calon menteri kemungkinan
terlibat korupsi atau tidak.
"Saya berharap pemerintahan Jokowi nanti didukung para menteri yang
sungguh-sungguh kompeten, yang betul-betul menguasai bidang
pekerjaannya," katanya menambahkan. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar