Direktur Indo Strategi Andar Nubowo
mengatakan posisi-posisi kementerian kabinet Jokowi-JK baiknya diisi
lebih banyak dari kalangan profesional dibandingkan politisi.
Menurut Andar, komposisi tepat kabinet Jokowi-JK baiknya yakni 60
persen profesional dan 40 persen politisi yang memiliki latar belakang
profesional.
"Selain diisi oleh 60 persen profesional dan 40 persen politisi yang
memiliki latar belakang profesional, perlu pula perampingan kabinet,"
kata Andar di Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2014).
Andar menuturkan untuk perampingan kabinet, dibutuhkan penggabungan
beberapa kementerian yang memiliki ranah kerja serupa bahkan
penghapusan.
"Kementerian Koordinator diusulkan dihapuskan, karena kementerian ini
dianggap memperpanjang jalur birokrasi dan menambah beban anggaran
negara," tutur Andar.
Kemudian adanya kementerian Koordinator selama ini sering dijadikan
lahan politik untuk bagi-bagi kekuasaan terhadap anggota tim koalisi.
Usulan perubahan kementerian lainnya menurut Andar yakni Kementerian
Dalam negeri diubah menjadi Kementerian Dalam Negeri dan Kependudukan.
Kementerian perhubungan diubah menjadi Kementerian perhubungan dan
Transportasi Massal. Kementerian Tenaga Kerja dan transmigrasi diubah
menjadi Kementerian Tenaga Kerja dan Buruh Migran.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipecah dua menjadi
Kemendikpora dan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Perguruan Tinggi.
Sementara usulan baru, yaitu Kementerian Perekonomian dan Maritim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar