Kementerian Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Jilid II telah
menetapkan PT Mercedes-Benz Indonesia sebagai pemenang lelang pengadaan
mobil untuk menteri. Padahal presiden terpilih Joko Widodo telah menolak
pengadaan itu. Mengapa Setneg meneruskan lelang?
Jokowi rupanya
sudah diberi tahu soal lelang pengadaan mobil dinas para menteri oleh
Sekretariat Negara. Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, saat diberi
tahu, dia langsung meminta agar lelang pengadaan mobil itu tak
dilanjutkan.
"Saya sudah menyampaikan itu ke Setneg, nggak usah
beli. Pakai yang lama," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota, Jl
Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014).
"Saya kan ditelepon, saya beri tahu nggak usah saja biar pakai yang lama," imbuhnya.
Namun
sepertinya penolakan Jokowi tak digubris. Setneg menetapkan PT
Mercedes-Benz Indonesia sebagai pemenang lelang pada 28 Agustus 2014.
Mensesneg Sudi Silalahi menegaskan pengadaan mobil menteri adalah
kewajiban kementeriannya.
"Itu kewajiban kami. Kalau memang
mereka nggak pakai, ya silakan," kata Sudi usai mengikuti acara
peresmian pusat kesehatan ibu dan anak di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakpus,
Selasa (9/9/2014).
Sudi menegaskan pengadaan mobil itu sudah sesuai aturan. Penganggarannya juga transparan.
"Bukan soal baru tidaknya, usia 5 tahun dalam urusan permobilan itu
memang sudah seperti itu. Itu aturan. Kita tegakkan peraturan. Anggaran
juga transparan. Dan itu persetujuan dewan," tuturnya.
Sudi juga
menyampaikan alasan kenapa memilih Mercedes-Benz. Di antaranya adalah
murah hingga gratis biaya perawatan hingga 5 tahun.
"Pertama, dia
produk dalam negeri. Kedua, mendapat free maintenance selama 5 tahun.
Ketiga, harganya jauh lebih murah dari yang kita beli," ujar Sudi.
Dia
tak menyebut secara rinci tipe dan jumlah mobil yang sudah dipesan
dengan total anggaran Rp 91,9 miliar ini. Yang jelas, dia memastikan
harga mobil Mercy itu sangat murah dan produk dalam negeri. "Kualitasnya
juga dan ada jaminan pemeliharaan," imbuhnya.
Sekadar diketahui, PT Mercedes-Benz Indonesia memiliki pabrik perakitan di Gunung Putri.
Fitra Minta Jokowi Tetap Batalkan Mercy
Peneliti Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok
Sky Khadafi meminta presiden Jokowi tetap pada putusannya untuk membatalkan
pelelangan mobil Mercedez-Benz untuk kendaraan menteri, mantan Presiden
dan mantan Wakil Presiden.
Ia menilai, dengan angka pelelangan
sebesar 91.9 miliar rupiah. Maka, Harga mobil menteri untuk kabinet
Jokowi diperkirakan akan lebih mahal dari mobil pada saat pemerintahan
SBY-Boediono.
Ia menjelaskan pada tahun 2009, pemerintah SBY membeli Toyota Crown
Royal Saloon tipe G dengan kisaran harga Rp 1,2 miliar sampai Rp 1,3
miliar.
Menurut Khadafi, kemungkinan mobil untuk menteri
pemerintahan Jokowi yaitu mobil Mercedes-Benz tipe S 300 L dengan
bandrol sebesar Rp.1.8 Milyar.
Jika dibagi harga pemenang lelang sebesar Rp.91.9 milyar maka akan
ada sebanyak 51 mobil untuk menteri, pejabat negara setingkat Menteri,
dan mantan presiden, dan wakil presiden.
"Harga pembelian Mercedes-Benz ini terlalu sepermahal, dan mewah.
Lebih
baik tetap pakai mobil yang lama saja.Katanya Jokowi merakyat, kok
mobil menteri mewah banget. Katannya, pemerintah Jokowi tidak punya
duit, maka subsidi mau dicabut," ujar Uchok Sky Khadafi, Selasa (9/9/2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar