Anak usaha World Bank, International Finance Corporation (IFC) siap meningkatkan investasi di masa pemerintahan baru Indonesia.
Country Manager International Finance Corporation (IFC) Sarvesh Suri
mengatakan, pemerintah baru di bawah kepemimpinan presiden terpilih Joko
Widodo (Jokowi) dipercaya mampu membelanjakan anggaran infrastruktur
secara tepat.
"Kami tidak punya target angka investasi, tapi bisa dibilang
investasi kami akan meningkat dari sebelumnya. Kami akan membiayai
sebanyak mungkin proyek sesuai target pemerintah maupun swasta," katanya, Sabtu (6/9/2014).
Sebagai gambaran, selama satu setengah tahun terakhir, perusahaan
telah menginvestasikan US$ 1,5 miliar di industri manufaktur dan
keuangan Indonesia.
Diantaranya, pinjaman kepada bank BTPN sebesar US$ 200 juta, IIF
sebesar US$ 250 juta, PT Bajradaya Sentranusa sebesar US$ 280 juta,
Wings sebesar US$ 88 juta, Wintermar sebesar US$ 55 juta, Ciputra
sebesar US$ 50 juta, dan yang terbaru PT Panca Amara Utama sebesar US$
509 juta.
"Kami punya investasi yang luas, ada lebih dari 10 proyek dengan
investasi lebih dari US$ 6,2 miliar sejak kami hadir di Indonesia pada
tahun 1968," ujarnya.
Total aset IFC sendiri tercatat sebesar US$ 50 miliar, yang tersebar
di 2.000 perusahaan di 126 negara. Perusahaan fokus pada pembiayaan
sektor keuangan, manufaktur, infrastruktur dan energi hijau. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar