Sabtu, 06 September 2014

Jokowi Hadiri Acara Kongres Pergerakan Desa

Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi \) menghadiri Acara Kongres Pergerakan Desa yang diadakan di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9/2014).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan program pertanian yang akan dilakukan pemerintah bertujuan untuk mengurangi kesenjangan di antara orang kaya dan miskin.
Jokowi yang datang didampingi pengusaha Moeryati Soedibyo mengatakan bahwa prioritas pembangunan akan dimulai dari desa melalui program pertanian.
Jokowi menegaskan akan mendahulukan pembangunan desa dibanding kota. Sebab, Jokowi tak ingin ada gap (jarak) kesenjangan hidup dan mengejar ketertinggalan desa ke kota.
"Ke depan pembangunan nantinya akan dimulai dari pinggir desa. Kenapa, agar gap antara kota dan desa tidak semakin lebar. Dengan program ini saya harap, yang kaya tidak semakin lebar makanya dikejarnya dari desa dan mulai tahun depan" kata Jokowi.
"Nantinya pembangunan akan dimulai dari pinggir (desa) melalui pembangunan kawasan sawah dan pedesaan, kenapa? Karena agar gap di antara orang kaya dan miskin tidak semakin besar, hal ini dapat dilihat dari semakin lebarnya koefisien gini yang mencapai 0,42, ini hanya bisa ditangani melalui kebijakan pertanian," katanya Jokowi saat acara Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri, di Jakarta, Sabtu (6/9/2014).
Dia mengatakan bahwa pembangunan desa membutuhkan perencanaan dan pengawasan. Karena menurutnya dana pembangunan sebesar Rp 1 sampai dengan Rp 1,4 miliar per desa rentan akan korupsi bagi segelintir orang atau pejabat.
Pengawasan dibutuhkan dalam penerapan program desa, namun intinya pembangunan harus dimulai dari desa, nanti kita akan rumuskan hal ini," katanya.
Sistem pengawasan masuknya dana dari pemerintah pusat ke desa dalam program pertanian harus diawasi. Hal ini supaya tidak ada kebocoran dalam pengelolaan anggaran. "Kita harus menyiapkan manajemen sistem pengaliran dana ke desa dengan sistem yang tertata baik, supaya tidak ada yang kehilangan (dana)," kata Jokowi.
Dia mengatakan bahwa selama ini ada keluhan bahwa dana yang disalurkan ke pemerintah daerah sangat tidak tersalur dengan baik. Bahkan menurutnya ada beberapa daerah yang dana irigasinya mengalami kekurangan.
"Seperti di Papua, adanya kekurangan dana irigasi karena kurangnya kemampuan waduk, padahal potensi di sana besar untuk pertanian, ini yang akan kita awasi," katanya.
Menurut Jokowi, program yang akan diberikan harus mempunyai target profit. Bila suatu desa mendapat suntikan dana sebesar Rp 1 miliar maka desa tersebut harus menghasilkan puluhan miliar rupiah.
"Harus merubah sikap mental untuk selalu menang. Bukan masalah anggaran. Artinya kalau mereka diberi Rp 1 miliar bisa memberi efek puluhan miliar," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, bila desa tidak bisa menghasilkan efek keuntungan, hal itu adalah salah. Untuk seperti itu, Jokowi meminta seluruh jajaran desa harus merubah sikap mental.
"Kalau dikasih Rp 1 miliar cuma bisa hasilkan setengahnya itu keliru," ucapnya.
Jokowi mencontohkan, ada suatu desa di Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, yang bisa hidup mandiri. Desa itu berhasil memasarkan hasil taninya ke pasar kelas atas bukan hanya pasar tradisional.
"Artinya apa? Kalau di desa itu kita kasih Rp 1 miliar maka efeknya bisa hasilkan miliaran," tutur Jokowi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar