Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berulang kali telah
mengatakan, surat pengunduran dirinya telah diberikan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Namun, sampai saat ini
Sekretaris Dewan (Sekwan) belum menerima surat tersebut.
Jokowi
berdalih, surat pengunduran dirinya tidak dapat diproses karena belum
adanya Ketua DPRD DKI Jakarta.
Dan sekarang dia meminta kepada wartawan
untuk menanyakan kelanjutan surat tersebut kepada Ketua DPRD DKI Jakarta
Prasetyo Edi Marsudi.
"Ya dulu kan belum (diproses) karena ketua
definitifnya belum ada. Sekarang setelah ketua definitifnya ada, kamu
tanya," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/9/2014).
Sebelumnya,
Jokowi membantah adanya kabar bahwa pengunduran dirinya mentok akibat
sikap Ahok. Sebab dia menilai, tidak ada kaitannya antara pengunduran
dirinya dengan sikap pribadi mantan Bupati Belitung Timur ini dengan
partai besutan Prabowo Subianto.
"Surat (pengunduran diri) sudah. Enggak ada hubungannya (sikap Ahok)," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/9/2014).
Berembus
kabar bahwa Koalisi Merah Putih tengah mengundur keputusan untuk
melaksanakan paripurna. Tujuannya agar Undang-Undang MPR, DPD, DPR, DPRD
(MD3) disahkan. Sehingga keputusan untuk memilih Ketua DPRD tidak
berada di tangan partai pemenang di DKI Jakarta PDI Perjuangan.
Terlebih
dengan keluarnya Ahok dari Gerindra, memberikan peluang untuk partai
berlambang kepala garuda tersebut untuk mengajukan nama Wakil Gubernur.
Sehingga perebutan kursi orang nomor dua di Jakarta tersebut semakin
memanas antara Gerindra dan PDI Perjuangan.
Jokowi mengatakan,
akibat dari sikap tersebut, kondisi perpolitikan di Pemerintahan
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah memanas. Dan dia berusaha untuk
meredam panasnya ini sehingga minggu depan sudah kembali normal.
"Ya ini masih panas, nanti minggu depan sudah dingin. Ya sudah dingin, nanti saya dinginkan," ungkapnya.
Bahkan
untuk memastikan mediasi ini berjalan dengan lancar, Jokowi akan
menjadi fasilitator untuk komunikasi politik. Dan dia mengharapkan semua
pihak untuk tidak memprovokasi agar masalah ini terus berlanjut.
"Iyalah,
ini masalah komunikasi politik saja, ya semuanya harus dalam posisi
dinginlah. Jangan saling memanas-manasi. Enggak ada apa-apa
manas-manasi," tegasnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar